Heboh Seorang Ibu Sambil Menangis Gendong Jenazah Bayinya Naik Angkot. Ternyata Ini yang Terjadi
Tidak banyak yang dijelaskan oleh admin tentang perihal bagaimana ibu tersebut membawa pulang jenazah bayinya yang baru umur sebulan itu.
Keluarga membawa jenazah masuk ambulans.
Namun di berkas ada kesalahan dan kami meminta waktu agar bersabar.
Saat itu, keluarga ada di dalam ambulans," kata Jhon Sinaga.
Namun pada pukul 16.00 WIB, keluarga meninggalkan ambulans tanpa menunggu masalah administrasi selesai dicek ulang.
Informasi dari RSUDAM menerangkan bayi Ny Delpasari (31) masuk rumah sakit pada Senin (18/9/2017) dan dirawat di Ruang Anak Alamanda dengan diagnosis asfiksia berat dan kejang.
Pada Rabu (20/9), pukul 10.30 pasien dialih rawat di ICU, dan pada pukul 15.15 pasien dinyatakan meninggal.
Bagaimana awal cerita tragis ini?
Ardiansyah (40), ayah korban, menuturkan, awal permasalahan terjadi ketika ia mengurus administrasi kepulangan jenazah bayinya dari RSUDAM.
Saat itu, petugas RSUDAM mengatakan adanya perbedaan nama yang tercantum, antara kartu BPJS dengan nama yang tertera di bagian formulir pendaftaran.
"Nama yang tertera saat pendaftaran adalah Delpasari, sementara di kartu BPJS tertera Berlin Istana," kata Ardiansyah saat ditemui di rumah duka, Rabu malam.

Delpasari adalah nama ibu sang bayi.
Delpa, ibu korban, saat itu sudah berada di dalam mobil ambulans milik RSUDAM.
Tetapi, oleh suaminya ia diminta turun, karena tidak memiliki uang sebagaimana yang diminta sang sopir.
"Istri saya kemudian yang gendong Berlin naik angkot," ujarnya.
Ketika di dalam angkot, kata Ardiansyah, ada seorang perempuan yang memberitahukan layanan Ambulans Gratis Pemkot Bandar Lampung.