Pengakuan Beberapa WNI-Eks Anggota ISIS: Pembohong, Kasar dan Jorok, Katanya Islam Tapi
"Di ISIS harga nyawa murah, mereka anggap semua di luar ISIS itu kafir. Hanya mereka yang muslim. Jadi maen asal bunuh," katanya.
SRIPOKU.COM, JAKARTA - Dengan menahan emosi yang bergejolak, Heru salah satu warga negara Indonesia yang sempat bergabung dengan ISIS menceritakan pengalaman pahitnya.
Menurutnya bergabung dengan ISIS hanyalah mimpi buruk yang tak akan hilang selamanya.
Pria paruh baya, itu beberapa kali tertunduk dan satu dua kali ia menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya dengan cepat.
"Stres disana (Suriah), takut. Salah-salah tahu-tahu kita dipukul," ujarnya seperti dikutip Tribunnews.com, dari video yang dilansir BNPT.go.id, Rabu (13/9/2017).
Dalam satu kesempatan, ia dan lima orang Warga Negara Indonesia lainnya yang bergabung dengan ISIS, berkumpul untuk menjalani pendidikan.
Ketika mereka diminta untuk membaca materi pelajaran, satu diantara mereka, mengalami kesulitan untuk membaca materi yang diberikan.
Hal itu membuat pemberi materi naik pitam.
"Kita orang indonesia berenam, dengan satu pengajarnya, sama-sama pendatang, dan kami bergiliran baca. Gilirannya Sultan ada yang salah, disuruh lagi berkali kali masih salah, lalu kepalanya dipukul, keras itu, saya ada disitu, telinganya ditarik, kenceng (lalu) diteriakin apa yang musti diucapkan (dari) bacaan itu," tuturnya.
"Saya marah tetapi ga bisa berbuat apa-apa. tapi kalo inget kejadian itu saya sedih ga bisa berbuat apa apa. saya yang bikin dia begitu," ujar Heru, lalu terisak-terisak.
Ia mengaku sering melihat kekerasan dilakukan milisi ISIS. Tak hanya kepada orang diluar mereka, kekerasan juga dipraktikan sesama anggota mereka sendiri.
"Katanya orang hijrah beriman, hampir seminggu dua tiga kali terjadi perkelahian, dari berbagai penyebab, makanan. Jadi Istilahnya kaya preman gitu ya, jadi kami tidak bergaul disitu, karena takut. Mereka kasar," katanya.
"Kekejian, razia, eksekusi-eksekusi. Saya belum pernah lihat eksekusi (mati), tapi pernah melihat mayat bekas eksekusi 2 minggu sebelum pergi."
"Disana ada bundaran jam, menara jam, disanderin tubuhnya (korban eskekusi), kepalanya jadi maenan buat anak-anak. Itu siang, ramai di bundaran jam. Orang sudah mati aja digituin. orang dewasa penjaga mayat dari ISIS, badan mayat disabetin, entah penyebabnya apa saya ga tau. saya liat begitu mual saya," lanjutnya.
Heru merupakan satu dari beberapa orang WNI, yang pernah bergabung dengan milisis ISIS. Mereka telah dipulangkan oleh pemerintah Indonesia, pada 11 Agustus 2017.
Kisah kebiadaban milisi ISIS, juga terlontar dari mulut Difansa. Wanita berkerudung itu, merupakan bagian dari WNI yang berhasil dipulangkan pemerintah dari Suriah.
"Kebusukan semua disitu. Kami baru paham selama ini dalam Islam, itu nyawa manusia siapapun dia sangat beharga, apalagi nyawa seorang muslim, itu sangat beharga. Tapi di ISIS semuanya murah harga nyawa. Dan mereka anggap semua di luar ISIS itu kafir. hanya mereka yang muslim. Jadi maen asal bunuh," katanya.
Tak hanya kasar, milisi ISIS juga jorok.
Hal itu terungkap dari penuturan Nurshadrina.
"Kotor! Katanya kebersihan sebagian dari iman, tetapi kotornya ya Allah. Terus pada berantem, sampe lempar-lemparan pisau. Katanya sesama muslim bersaudara cuma kok kaya gitu? Jauh banget dari yang mereka katakan di dunia internet. Suka ngegosip suka mefitnah, sesama muslimah disana," tuturnya.
Menyesal Telah Tertipu
Seluruh WNI yang dipulangkan pemerintah Indonesia, sepakat dalam satu hal. Mereka mengaku menyesal telah termakan bujuk rayu ISIS.
Lasmiati Djoko satu diantara mereka menuturkan, janji-janji manis ISIS, tidak ada satupun yang ia terima.
"Janji janji mereka itu palsu semua, bahkan hak-hak kami saja itu tidak diberikan. banyak kebohongan yang mereka janjikan itu tidak terpenuhi," katanya.
Hal itu diamini oleh Raihan. "ISIS itu pembohong, jangan percaya dengan sosmed mereka. Semoga ISIS ga ada lagi. Sesama Islam mereka bunuh, ga tau siapa lawannya."
Difansa merasa sangat yakin, ISIS akan segera hancur, menurutnya hal itu dikarenakan apa yang mereka perbuat bertentangan dengan ajaran agama yang ia anut.
"ISIS sebentar lagi akan hancur. Saya yakin. Isyaallah akan hancur. karena mereka tidak menegakkan kalimat Allah. Allah benci kepada mereka," katanya.
Berdasarkan informasi yang dikutip dari situs BNPT, rombongan WNI dipulangkan dari Suriah, melalui Erbil, Irak, pada 11 agustus 2017. Mereka tiba di Indonesia, melalui Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, pada 12 Agustus 2017.
Berita ini sudah ditayangkan di Tribunnews dengan judul: Kisah WNI Eks-Anggota ISIS Bagian 1: Heru Melihat Kepala Korban Eksekusi ISIS Jadi Mainan Anak-anak
