Cerita Haru di Tanah Suci. Jemaah Haji Buta & Lumpuh Terpaksa Lakukan Ini Untuk Ibadah, Subhanallah
Mereka adalah Ibran Sanan (54), Ramzi (55) dan Ramli Sanan (58) yang menjadi perhatian jamaah haji lainnya karena kompak dengan kekurangan yang dialam
Penulis: Husin | Editor: Candra Okta Della
SRIPOKU.COM, MADINAH -- Dari jutaan jemaah haji yang berada di Madinah yang melakukan aktivitas ibadah di Masjid Nabawi, terdapat tiga jemaah haji asal Pinrang, Sulawesi Selatan yang masih bersaudara kandung.
Mereka adalah Ibran Sanan (54), Ramzi (55) dan Ramli Sanan (58) yang menjadi perhatian jamaah haji lainnya karena kompak dengan kekurangan yang dialami.
Ibran berhaji tahun ini harus mengawal kedua kakaknya, Ramli dan Ramzi yang mengalami kecacatan (disabilitas).
Baik saat ke Masjid Nabawi maupun pulang ke hotel, Ibran selalu berada di tengah.

Ia harus mendorong kursi roda yang ditempati sang kakak Ramli Sanan yang mengalami lumpuh akibat kecelakaan.
Sedangkan di belakangnya, Ramzi tampak berpegang di pundaknya dengan kedua tangannya yang keras dan tak mau berpisah dan terlepas dari sang adik Ibran Sanan.
Maklum, ternyata sang kakak Ramzi mengalami kebutaan.
Dengan posisi di depan harus mendorong kakak, dan dibelakang harus menuntun saudaranya, membuat Ibran harus berjalan pelan.
Ibran khawatir, jika ia berjalan cepat, maka sang kakak Ramzi akan terlepas dan hilang dari lautan manusia di Masjid Nabawi.
Baca:
Wanita ini kena Azab Ketika Sampai di Mekkah, Masyaallah! Ini Yang Dilakukanya sebelum Berhaji
Sisihkan Uang Rp 10 Ribu Tiap Hari, Pedagang Sayur Ini Akhirnya Naik Haji
10 Tahun Menabung untuk Naik Haji, Kakek Dua Cucu Ini Sempat Khawatir Saat Harga Karet Anjlok
Wartawan Sripo Muhammad Husin sempat menyapa dan berbincang usai shalat Isya, Sabtu (19/8) dengan Ibran.
Ia pun ceritakan peristiwa kecelakaan yang dialami kedua kakaknya di lokasi dan tempat berbeda.
"Saat menyetor dan mendaftar haji, kami sehat dan kurang satu apapun. Tapi Allah berhendak lain. Kakak kami di depan ini kecelakaan lalu lintas sehingga lumpuh dan tak lama saat hendak berangkat haji ini, kakak satunya juga kecelakaan sehingga buta," cerita Ibran.
Akibat musibah ini, Ibran yang merupakan seorang guru SMA negeri ini sempat membatalkan untuk berangkat haji.
Namun melihat semangat kedua kakaknya yang juga berprofesi sebagai guru juga ini, membuatnya kembali semangat.
"Alhamdulillah, saya ikhlas. Kedua kakak saya juga ikhlas jadi kami pergi haji. Saya ikhlas lahir batin menjadi tongkat bagian kedua kakak," ungkap Ibran yang penuh haru.

Untuk itu, hal yang dilakukan usai ibadah haji dan setibanya di Sulawesi Selatan nanti, kedua kakaknya akan m mengajukan pensiun diri PNS.
"Insyaallah, kami sabar dan ikhlas," ungkap Ibran, yang diaminkan Ramli dan Ramzi.
Usai berbincang dengan Sripo di pelataran Masjid Nabawi, Ibran melanjutkan perjalanannya ke hotel tempat mereka menginap.
Sementara Ramzi yang dibelakang mengikuti sang kakak dengan sangat hati-hati dan takut terlepas. (Sripo/Husin)