Kisah Mistis Penampakan Penunggu Pasar Pocong yang Bikin Merinding Tapi Bikin Penasaran

“Kalo kejadian sih, pernah dengar dari pedagang. Mulai dari dipanggil-panggil dan ada juga yang melihat sosok gaib,” ujar Zul,

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa
Pocong 

Tapi, bagaimana jika ada pasar yang cukup menyeramkan dari segi penamaannya, bukan hanya nama.

Dimana, lokasinya pun cukup menyeramkan, yaitu di tengah-tengah kuburan. Pasar yang berlokasi di Jalan Telaga Swidak, 14 ULU, Kecamatan Seberang ULU I, Palembang ini bernama Pasar Pocong.

Terletak di tengah-tengah kompleks pemakanam justru tak menjadi penghalang bagi pasar ini untuk menjadi terkenal di kalangan masyarakat Kota Palembang.

Kenapa disebut dengan Pasar Pocong?

Ternyata, asal mula penyebutan nama Pasar Pocong ini bukanlah berasal dari sosok pria bernama Zul sebagai perintisnya, melainkan dari masyarakat sendiri yang melihat lokasi pasar berada di tengah-tengah kuburan dan spontan menyebutkan dengan Pasar Pocong.

Dulunya pasar ini dikenal sebagai Pasar Pagi Naga Swidak.

“Sebenarnya awal mulai dikenalnya pasar pocong ini tidak tahu juga, dulunya bernama Pasar Pagi Naga Swidak.

Karena mungkin pasar ini di tengah-tengah kuburan jadi seiring berjalannya waktu orang menyebutnya dengan sebutan pasar pocong, “ ujar Zul, sosok yang menjadi perintis berdirinya Pasar Pocong.

Pria yang akrab dipanggil Zul ini bercerita tentang awal mula dibentuknya Pasar Pocong ini.

pasarpocong4
pasarpocong4 (SRIPOKU.COM/PANJI MAULANA)

Menurutnya, dirinya hanya mencari cara untuk menyelesaikan masalah pribadinya dalam hal perbelanjaan.

“Semuanya berawal dari kerepotan untuk pergi ke Pasar Silaberanti yang cukup jauh dan harus mengantar jemput istri berbelanja,” ujar Zul.

“Selanjutnya, muncul ide untuk membuat pasar disini.

Kebetulan pada waktu itu ada ketua DPR yang mendukung untuk didirikannya pasar ini.

Dan akhirnya dirintislah dengan mengajak teman yang pertam kali membuat los pada tahun 2004,” tambahnya.

Pada saat merintis pasar ini banyak tanggapan terlontar dari masyarakat, mulai dari yang setuju dengan dibentuknya pasar ini, dan ada juga yang berpendapat kalau pasar ini tidak akan laku dikarenakan terletak di tengah-tengah kuburan.

Halaman
1234
Sumber:
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved