Tim Mapala Unsri Bentangkan Bendera Raksasa di Tebing Selangis
Pemasangan bendera di tebing berketinggian 70 meter (bukan 60 meter setelah diukur ulang) itu, diperkirakan berlangsung tiga hari.
Penulis: Sutrisman | Editor: Sudarwan
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Sutrisman Dinah
SRIPOKU.COM, LAHAT - Tim mahasiswa pencinta alam Gemapala Wigwam FH Unsri, hari kedua (Selasa, 15/8) pagi memulai membentangkan bendera raksasa di tebing Sungai Selangis, Gumay Ulu, Lahat (Sumatera Selatan).
Mereka mulai merintis membuat jalur di tebing terjal.
Menurut jadwal, hari ini tim memasang anker untuk menambatkan bendera merah putih.
Sebelum mencapai tebing, mereka harus menyeberangi Sungai Selangis yang berarus deras.
Selama ini, Sungai Selangis merupakan arena arung jeram bagi pengarung jeram yang berpengalaman.
"Mohon doa agar semuanya berjalan lancar dan aman," kata Dr Muhamad Erwin, senior pendamping tim melalui pesan aplikasi WhatsApp, Selasa siang.
Untuk mengirim foto dan pesan, Erwin harus keluar dari lokasi ke arah kota Lahat.
Karena di basecamp tim tak terjangkau sinyal telepon seluler semua operator.

Menurut Erwin, seluruh anggota tim yang terdiri dari enam orang, dalam kondisi baik.
Untuk target hari kedua, pemasangan anker di tebing batu kapur ini diharap selesai.
Pemasangan bendera berukuran raksasa di lokasi ini, selain memiliki nilai historis juga diharapkan akan menjadi kawasan baru untuk pengembangan wisata alam.
Terutama bagi peminat pendaki tebing alam, lokasi tersebut relatif mudah diakses.
Pemasangan bendera di tebing berketinggian 70 meter (bukan 60 meter setelah diukur ulang) itu, diperkirakan berlangsung tiga hari.
Kegiatan ini sekaligus untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-72.
Tebing batu dengan kemiringan 90 ini terletak di pinggiran Sungai Selangis, yang bermuara ke Sungai Lematang.
Lokasi ini terletak diakses melalui jalan alternatif Lahat-Pagaralam atau sekitar 10 kilometer dari Kota Lahat.
Sungai Selangis merupakan sungai purba yang meninggalkan jejak peradaban masa lalu.
Di sekitar daerah aliran sungai tersebar temuan batu megalitik, yang diyakini peninggalan ribuan tahun lalu.
Menurut Erwin, bentangan bendera raksasa ini akan dilakukan bertepatan tanggal 17 Agustus 2017.
Hari pertama ekspedisi ini, tim mempersiapkan jalur artifisial tali kernmantel menggunakan teknik rapling menuruni tali.