Wanita Cacat Ini Kerja Keras Sekolahkan Adik Ipar, Tak Disangka Malam Itu Balasan Adiknya Begini
Feng Xi banyak ditertawakan oleh orang-orang di sekitarnya, sehingga ia tidak terlalu banyak bergaul dan sering menyendiri.
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Ahmad Sadam Husen
Beberapa hari sebelum masuk kuliah, dengan kaki pincangnya, Feng Xi berkeliling desa untuk mencari pinjaman demi menutupi biaya kuliah Li Hua hingga akhirnya terkumpul.
Li Hua pun berangkat ke kota dan memulai kehidupan kuliahnya.
Feng Xi tetap bekerja keras demi biaya kulaih Li Hua kedepannya.
Kakak sepupunya mencarikan pekerjaan untuk Feng Li di sebuah perusahaan bordir kain.
Karena Feng Xi memiliki ketrampilan di bidang tersebut, ia dapat beradaptasi dalam waktu yang cepat.
Beberapa hari sebelum masuk kuliah, dengan kaki pincangnya, Feng Xi berkeliling desa untuk mencari pinjaman demi menutupi biaya kuliah Li Hua hingga akhirnya terkumpul.
Li Hua pun berangkat ke kota dan memulai kehidupan kuliahnya.
Feng Xi tetap bekerja keras demi biaya kulaih Li Hua kedepannya.
Kakak sepupunya mencarikan pekerjaan untuk Feng xi di sebuah perusahaan bordir kain.
Karena Feng Xi memiliki ketrampilan di bidang tersebut, ia dapat beradaptasi dalam waktu yang cepat.
Kakak sepupunya pun bertanya pada Feng Xi, "suami mu sudah meninggal, sekarang kamu sudah tidak punya hubungan apapun dengan Li Hua.
Mengapa kamu masih bekerja keras untuk membiayai kuliahnya?
Feng Xi pun dengan santai menjawab, "Aku sudah menjadi bagian dari keluarga Li, sebagai kakak ipar, aku harus membiayai kuliah adikku."
Dalam universitas, Li Hua belajar sangat giat agar dapat memperoleh beasiswa, jika ada waktu kosong, ia pun akan bekerja.
Setelah lulus, Li Hua tetap tinggal di kota dan bekerja di sana.
Saat itu, Feng Xi pun kembali ke desa dan membuka kembali kedai nasi gorengnya.
Li Hua teringat akan betapa besarnya pengorbanan Feng Xi selama beberapa tahun ini, ia tidak tahu bagaimana harus membalas kebaikan Feng Xi.
Apalagi Feng Xi sekarang hidup sendirian di desa, pastilah sangat susah dan kesepian.
Kali ini, Li Hua sudah memikirkan dengan matang, ia pulang ke desa dan mencari Feng Xi.
Malam itu akhirnya Li Hua memberanikan diri bicara.
Ia berkata di hadapan Feng Xi, "kakak ipar, aku ingin menikahi mu.
Selama ini kamu sudah menjaga aku dengan baik, sekarang biarkan aku menjaga kamu dengan baik, tidak akan membiarkan mu menderita."
Mendengar ini, Feng Xi agak kaget, ia tidak pernah berpikir bahwa Li Hua akan mengatakan hal seperti ini.
Feng Xi menggelengkan kepalanya, "aku yang seperti ini mana pantas untuk mu? Aku tak berpendidikan, tubuhku cacat dan aku juga adalah seorang janda."
Sambil menangis, Feng Xi berkata lagi, "Adikku, aku baik-baik saja disini. Aku sangat bangga pada mu, namun aku tahu, cinta berbeda dengan simpati.
Kamu tidak perlu berterima kasih pada ku dengan cara seperti ini.
Jika kamu ingin berterima kasih padaku, bekerjalah dengan giat, carilah seorang istri, dan saat punya anak, biarkan aku menjaga anakmu, kita menjaga satu keluarga selamanya...
Li Hua pun menangis dan berlutut di hadapan Feng Xi. (Sripo/Candra)
---
Baca: Cepat Lakukan Ruqyah Jika Anda Merasakan Hal ini Terjadi Pada Tubuh Anda
Baca: Astaga, Di Foto ini Ada Netizen Sebut Nama Jupe Mengandung Arti yang Mengerikan
Baca: Dramatis, Foto Cowok Kedinginan Sujud ke Pacarnya Ketika Hujan Lebat
Baca: Pelakor Berulah Lagi! Curhat Ibu Satu Anak Ini Buat Netizen Banjir Air Mata, Ditinggal hingga Begini
Baca: Terlibat Skandal dengan Walikota Kendari, Foto Seksi Wanita ini Bikin Netizen Jadi Salah Fokus