Wanita Cacat Ini Kerja Keras Sekolahkan Adik Ipar, Tak Disangka Malam Itu Balasan Adiknya Begini

Feng Xi banyak ditertawakan oleh orang-orang di sekitarnya, sehingga ia tidak terlalu banyak bergaul dan sering menyendiri.

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Ahmad Sadam Husen
Net/Kolase Sriwijaya Post
Ilustrasi 

Feng Xi juga mendukung keputusan yang dibuat Li Dong, setelah membantunya mempersiapkan koper, ia mengantar Li Dong ke stasiun bus menuju kota.

Tubuh Li Dong yang kecil membuat ia sangat kesulitan saat bekerja, namun ketika ia teringat akan adiknya, ia kembali bersemengat dan pantang menyerah.

Tak lama lagi, ujian nasional tingkat SMA akan dimulai.

Li Dong sengaja pulang ke desa untuk menemani Li Hua belajar.

Setelah ujian nasional berakhir, ia melihat Li Hua dengan santai dan muka yang gembira keluar dari ruang ujian.

Li Dong pun tau bahwa adiknya pasti akan lulus, dan ia pergi lagi ke kota untuk bekerja.

Suatu hari, seorang tukang pos melemparkan surat ke depan rumah Feng Xi.

Saat Feng Xi membukanya, ia langsung berteriak girang dan memberitahu Li Hua bahwa ia diterima di sebuah universitas ternama di luar kota.

Namun, tak beselang berapa hari, kabar duka menimpa mereka.

https://muhibbatulhusna.files.wordpress.com/2015/10/dsc_0231-copy.jpg

Li Dong meninggal karena kecelakaan kerja.

Setelah selesai mengurus pemakaman kakaknya, Li Hua berkata dalam hati,

"jika kakak ku tidak berjuang untuk biaya kuliah ku, ia tidak akan meninggal secepat ini, dan kakak ipar ku juga tidak akan menjanda seperti sekarang."

Li Hua pun tidak ingin melanjutkan kuliahnya lagi, namun Feng Xi tidak setuju, Ia berata kepada Li Hua,

"Kuliah adalah mimpi terbesar mama dan kakak mu.

Kamu harus mempertanggungjawabkannya!"

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved