Kisah Tragis Nasib Bos First Travel. Dari Pegawai Minimarket Hingga Gelapkan Uang Jemaah Umrah
Pria kelahiran Bogor, 29 Desember 1985 ini mengawali kerja selepas lulus SMA, sebagai pramuniaga di sebuah gerai minimarket di tahun 2004.
Penulis: Yandi Triansyah | Editor: Sudarwan
Pria yang berusia 29 tahun itu terjun ke bisnis travel tanpa memiliki pengalaman sama sekali di bidang itu. Ia hanya belajar secara otodidak. Baik melalui buku maupun browsing-browsing sekedarnya melalui internet.
Untuk memodali usaha dadakannya itu, pihak keluarga sepakat untuk menggadaikan rumah satu-satunya peninggalan sang mertua ke bank.
Tanpa pengalaman yang cukup dan bermodal nekat, Andika dan istri memberanikan diri memutar uang hasil pnjaman bank sebesar Rp 50 juta tersebut.
Untuk izin usaha, alat-alat kantor dan sewa tempat, modal tersebut pun nyaris habis.
Naas, di bulan ke enam, pinjaman di bank sulit terbayar. Akhirnya rumah disita oleh bank, listrik pun diputus.
Di momen inilah menjadi titik balik pasangan tersebut. Rumah yang digadaikan akhirnya dijual untuk menutup hutang di bank. Akhirnya mereka pindah ke rumah petakan.
Andika yang dibantu istrinya, kembali door to door menawarkan jasa travel.
Sampai suatu ketika di awal 2012, Andika mendapat kesempatan ikut pameran travel gratis, di situ ia menawarkan paket umrah super murah untuk menarik hati calon korbannya.
Pendek cerita, tanggal 12 April 2012 menjadi hari bersejarah pasangan ini sukses pertama kalinya mengirim jemaah ke tanah suci.
Tak ada yang tahu keduanya tidak punya pengalaman umrah.
Dengan beberapa kali bersandiwara layaknya guide profesional, akhirnya umrah perdana tersebut terlaksana.
Dari situlah usahanya mulai menyebar dari mulut ke mulut.
Akhir tahun 2012, mereka bisa memberangkatkan ratusan orang. Di 2013, jumlah pelanggan bahkan membengkak menjadi 3.800 orang.
Bahkan sempat mencapai puluhan ribu orang di tahun 2017, sebelum akhirnya pasangan ini diciduk oleh penyidik Bareskrim Polri dengan tuduhan penggelapan dana calon jemaah umrah.
Kaya mendadak membuat pasangan ini hidup glamor, keduanya sering bepergian ke luar negeri. Anniesa bahkan sempat mengikuti berbagai fashion show berbayar kelas dunia setelah mengambil kursus singkat desainer dengan menggunakan uang calon jemaah.
Ketika pasangan ini ditangkap, First Travel hanya menyisakan Rp 1,3 juta dalam rekening perusahaan laknat tersebut.