Update SFC
Begini Alasan Firdaus Ramadhan Tinggalkan Sriwijaya FC dan tanpa Pamit Kepada Manajer SFC
Hal inilah yang sempat disoroti oleh Nasrun Umar Manajer SFC bahwa SFC ada masalah di lini belakang dan kini pihaknya menyeleksi pemain belakang
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
Dengan tinggi 182 cm, dia kokoh di lini belakang, jarang melakukan kesalahan dan tampil taktis.
Sebagai pemain belakang dia pun kerap maju membantu serangan, namun lebih banyak bertahan ketika kondisi SFC memang betul krusial.
Namun beberapa fans SFC kerap mengeritik permainnya terutama ketika berduet dengan Yanto Basna, meski gol-gol lawan sebenarnya lahir dari kesalahan tim bukan kesalahannya semata.
Namun lini belakang SFC memang bermasalah, hal itu terlihat dari gol SFC yang mencapai 22 gol dari 18 kali tanding, namun kebobolan banyak yakni 21 gol.
Hal inilah yang sempat disoroti oleh Nasrun Umar Manajer SFC bahwa SFC ada masalah di lini belakang dan kini pihaknya tengah menyeleksi pemain belakang.

Biodata:
Firdaus Ramadhan
Usia:27
Posisi:Senterbek
Statistik
Main:12 kali
Durasi:918 menit
Gol:0
Assist:0
Pelanggaran:18
Dilanggar Lawan:3
Kartu Kuning:6
Kartu Merah:0
Akurasi Tembakan:0
Akurasi Umpan:77
Akurasi Umpan Silang:0
Dribel:70 persen
Tekel:51 persen
Tidak akan meninggalkan Sriwijaya FC dalam keadaan terpuruk seperti saat ini.
Demikian pernyataan Narsun Umar usai dilantik sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel, Rabu (9/8).
Nasrun Umar mengakui tidak akan memiliki waktu santai karena pekerjaan sudah menunggu yakni, untuk urusan PNS di lingkungan Pemprov Sumsel dan sebagai suporting Gubernur juga posisinya sebagai manajer Sriwijaya FC.
Sebab dia mengakui, hingga saat ini dia masih dipercaya oleh Gubernur Sumsel H Alex Noerdin selaku Pembina SFC. Maka tidak akan mundur.
Dia mengatkaan baru mundur, jika Pembina meminta dia mundur maka akan mundur, tetapi jika pembina percaya maka dia akan tetap menjalankan amanah ini dan berusaha keras untuk memberikan yang terbaik buat SFC.
"Saya harus jawab jujur Sekda adalah jabatan tertinggi di lingkungn PNS, atau dalam negara, lantas ketika seeorang terpilih wajar tidak merasa puas, tentunya wajar, tetapi harus diiringi dengan tanggungjawab, seperti kata pak Gubernur."
"Jabatan ini harus mampu mensupport beliau, dan memang harus 24 bekerja untuk menyelesaikan pekerjaan yang ada," ujarnya.