Merinding! Jutaan Orang Menangis! Anak Pengusaha Kaya Ini Bikin Ayahnya Malu, Ternyata Anaknya

Ternyata dia ayah si Umar, yang dengan tergopoh-gopoh langsung menubruk sang anak, besimpuh sambil memeluk kaki anaknya.

Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis
Ilustrasi 

"Subhanallah...kamu hapal Surat An-Naba' dengan sempurna nak," begitu teriak pak Arief sambil mengucurkan air matanya.

Para hadirin yang muslim pun tak kuasa menahan airmatanya.

Ilustrasi
(Ilustrasi)

Lalu pak Arief bertanya kepada Umar, "Kenapa kamu memilih menghafal Al-Qur'an dan membacakannya di acara ini nak, Sementara teman-temanmu untuk kebolehan yang lain?" begitu tanya pak Arief penasaran.

"Begini pak guru, waktu saya malas mengaji dalam mengikuti pelajaran bapak, Bapak menegur saya sambil menyampaikan sabda Rasulullah SAW."

"Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orangtuanya dipakaikan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Kedua orangtuanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab, "Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al-Qur'an," (H.R. Al-Hakim).

"Paka guru, saya ingin mempersembahkan "Jubah Kemuliaan" kepada ibu dan ayah saya di hadapan Allah di akherat kelak, sebagai seorang anak yang berbakti kepada kedua orangtuanya.."

Semua orang terkesima dan tidak bisa membendung air matanya mendengar ucapan anak berumur 10 tahun tersebut..

Ditengah suasana hening tersebut, tiba-tiba terdengar teriakan "Allahu Akbar!" dari seseorang yang lari dari belakang menuju ke panggung.

Ilustrasi.
Ilustrasi. (SRIPOKU.COM/ZAINI)

Ternyata dia ayah si Umar, yang dengan tergopoh-gopoh langsung menubruk sang anak, besimpuh sambil memeluk kaki anaknya.

"Ampuun nak...maafkan ayah yang selama ini tidak pernah memperhatikanmu, tidak pernah mendidikmu dengan ilmu agama, apalagi mengajarimu membaca Al Qur'an," ucap sang ayah sambil menangis di kaki anaknya.

"Ayah menginginkan agar kamu sukses di dunia nak, ternyata kamu malah memikirkan "Kemuliaan ayah" di akherat kelak. Ayah maluuu nak" ujar sang ayah sAmbil menangis tersedu-sedu.

Semua jamaah put terpana, dan juga mulai meneteskan air matanya.

Diantara jama'ah pun bahkan ada yang tidak bisa menyembunyikan suara isak tangisnya, luar biasa haru.

Mungkin merasa bersalah karena lalai mengajarkan agama kepada anaknya, mungkin menyesal karena tidak mengajari anaknya membaca Al-Qur'an.

Atau merasa berdosa karena malas membaca Al Qur'an yang hanya tergeletak di rak bukunya. Wallahu 'alam bish shawab.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved