Anjing Ini Bisa Berbicara, Dan Mengatakan Suatu Nasehat Yang Membuat Abu Yazid Menangis

Diantara sekian banyak akhlak serta sifat terpuji yang ditekankan oleh agama kita ialah sifat tawadhu (rendah hati).

Penulis: ewis herwis | Editor: ewis herwis

"Lihatlah...
Tidak ada yang aku bawa, bahkan sepotong tulang sebagai bekalku saja tidak.
Sementara engkau masih membawa bekal sekantong gandum".

Kemudian anjing tersebut berlalu..

Dari jauh Abu Yazid memandangi anjing tersebut, berjalan meninggalkannya.

Tidak terasa air mata Abu Yazid menetes, dan ia berkata dalam hati:

"Ya Rabb, untuk berjalan dengan seekor anjing ciptaan-Mu saja aku merasa tidak pantas.
Bagaimana aku bisa pantas berjalan dengan-Mu?"

"Ampunilah aku, sucikanlah najis di dalam kalbuku ini...".

Masya Allah...

Dari kisah tersebut dapat dipetik beberapa hikmah yaitu
1. Jangan pernah "MERASA LEBIH MULIA" daripada seluruh ciptaan Allah.

2. Jangan pula merasa lebih baik, lebih terhomat daripada orang lain, "karena Allah melihat kalbumu bukan penampilan fisik dan lahirmu".

3. Kebaikan hati tidak perlu diungkapkan, "Allah Maha Mengetahui ketulusan dan keikhlasan kita".

4. Tawadu di dalam iman dan akhlak. Bening hati dengan dzikrullah & qiyamul lail.

Semoga Allah SWT menjadikan kalbu kita bening dan bersih dari segala kotoran, penyakit lahir dan batin sehingga tidak mau setitik pun menilai, mencela dan membuli orang lain, siapa pun dia...

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved