Pembangunan Tol Palembang-Inderalaya Terus Dikebut. Ini Keuntungan yang Didapat oleh Pemkab OI

Saat ini saja sudah ada investor pengembang (developer) yang tertarik membangun perumahan di lingkungan jalur perlintasan tol yang bakal dilalui kenda

Penulis: Beri Supriyadi | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/YANDI TRIANSYAH
Sebuah kendaraan pemudik masuk gerbang tol Palindra Palembang, Senin (19/6/2017). 

Laporan wartawan Sriwijaya Post, Beri Supriyadi

SRIPOKU.COM, INDERALAYA - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ogan Ilir (OI) Wahyudi Maruwan memastikan dalam waktu dekat Kabupaten OI bakal menjadi ibu kota penyanggah Provinsi Sumatera-Selatan (Sumsel).

Hal tersebut diungkapkan politisi PDIP ini saat dibincangi di ruang kerjanya, Jumat (14/7/2017).

Menurutnya, bersamaan dengan pembangunan jalan tol trans Sumatera dan jalan tol Palembang-Inderalaya yang terus dikebut pengerjaannya.

Saat ini saja sudah ada investor pengembang (developer) yang tertarik membangun perumahan di lingkungan jalur perlintasan tol yang bakal dilalui kendaraan nantinya.

Salah satu contoh yang bakal dibangun perumahan yakni di kawasan pintu tol Palindra Km 32 Jalintim Inderalaya-Kayuagung.

"Beberapa waktu lalu, telah ada kesepakatan antara Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Ilir (OI), dengan pihak pengembang yang rencananya akan membangun sebanyak 500 unit rumah di titik perlintasan tol Trans Sumatera kawasan Inderalaya yang nantinya bakal dilalui oleh kendaraan," ujar Wakil Ketua DPRD OI.

Dijelaskan Wahyudi, bersamaan dengan itu, nantinya secara tidak langsung akan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten OI melalui sektor perpajakan seperti BPHTB dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).

Belum lagi ditambah dengan nilai investasi tanah yang nantinya akan meningkat drastis apabila jalan tol telah beroperasi, khususnya di titik yang dilintasi oleh kendaraan melalui jalan tol trans sumatera, yakni di kawasan Pemulutan dan Inderalaya.

"Menjadikan minat bagi investor yang hendak menanamkan modalnya di Kabupaten OI, seperti menyediakan sarana rumah toko, mal, dan lain sebagainya yang berkenaan dengan aktivitas ekonomi bisnis," jelas Wakil Ketua DPRD OI seraya menyebut nantinya Kabupaten OI berpeluang meningkatkan PAD melalui sektor perpajakkan dengan pemanfaatan ibu kota penyanggah.

"Iya itu tadi, peningkatan PAD melalui sektor perpajakkan seperti BPHTB, maupun IMB serta sektor-sektor perpajakkan lainnya," tambah Wahyudi.

Ia mengakui, PAD Kabupaten OI saat ini, cenderung mengandalkan Dana Bagi Hasil (DBH) minyak dan gas (Migas), itu pun jumlahnya tidak terlalu banyak.

Karena, terjadinya pengurangan DBH berdasar aturan dari Pemerintah Pusat (PP).

"Kita berharap, terjadinya peningkatan PAD Kabupaten OI melalui pemanfaatan kota penyanggah. Karena, pemanfaatan ibu kota penyanggah cukup berpotensi meningkatkan PAD ketimbang sektor Pariwisata," harap Wakil Ketua DPRD OI Wahyudi Maruwan.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved