Aku Tak Mampu Bayar Mahar Pengantin. Akhirnya Aku Zinahi Calon Istriku, Sampai Kejadian Itu

Di suatu daerah perumahan di pinggiran kota, ada satu pasangan berlainan jenis ingin pergi berkencan. Si pria datang untuk menjemput si wanita pujaan

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
LENSAINDONESIA.COM
Ilustrasi meninggal dunia karena berzina. 

Si Pria: ??

Hampir 5 menit diam tanpa suara dan ibu si gadis keluar dari tabir ruang utama membawa air serta makanan ringan. Si pria tersenyum kelat.

Ibu Gadis: Minum lah ini sedikit. Kamu sudah sarapan?

Si Pria: Ehh. Sudah buk. Terima kasih.

Ibu Gadis: Kamu ini malu-malu pula dengan kami.

Si Pria: Segan buk. hehe

Bapa Gadis: Kapan kamu akan kirim rombongan untuk lamaran?

Ibu Gadis: Eh .. Apa ayahnya ini?

Si Pria: Ehh. Duit belum ada. hehe

Bapa Gadis: Kamu bawa anak kami ke mana-mana. Apa kata orang nanti?

Si Pria: (Eh. Malu dengan orang atau malu dengan Allah, lebih takut kata orang daripada Allah yang menghukum). Kami naik mobil pak, tidak berdempet-dempatan. Boleh saya bertanya pak, sedikit?

Bapa Gadis: Boleh, tidak ada masalah.

Si Pria: Bapak dan Ibu menetapkan uang hantaran berapa ya?

Bapa Gadis: Kalau bisa Rp 65 juta.

Ibu Gadis: Ehh. Tapi kalau bisa makcik nak lebih tinggi sedikit dari tetangga sebelah.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved