NEWS VIDEO SRIPO

VIDEO : Curahan Hati Penghuni Lapas Narkotika Yang Mengamuk Simak Komentar Lucu Seorang Napi

Menurut pengakuan sejumlah warga binaan yang diwawancarai Sripo di dalam area lapas, pungli dilakukan oleh tamping (tahanan pendamping) yang dibekingi

Penulis: Welly Hadinata | Editor: Igun Bagus Saputra
SRIPOKU.COM/ Welly Hadinata
Sejumlah warga binaan saat usai mengakum di Lapas Narkotika Palembang, Jalan Tanjung Sari, Kecamatan Sukomoro, Banyuasin, Kamis (6/7/2017). (SRIPOKU.COM/WELLY HADINATA) 

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Welly Hadinata

SRIPOKU.COM,PALEMBANG -- Pasca kekecewaan warga binaan atau narapidana yang mengamuk lantaran praktek pungli, situasi Lapas Narkotika Palembang di Jalan Tanjung Sari, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Banyuasin sudah kondusif, Kamis (6/7/2017).

Petugas kepolisian dari Polres Banyuasin dan Polda Sumsel turut dikerahkan untuk mengamankan lapas.

Bahkan dua pleton TNI dari Arhanud pun diterjunkan ke lokasi.

Warga binaan Lapas Narkotika Palembang diketahui sempat mengamuk dan membuat suasana menjadi rusuh.

Menurut pengakuan sejumlah warga binaan yang diwawancarai Sripo di dalam area lapas, pungli dilakukan oleh tamping (tahanan pendamping) yang dibekingi petugas lapas.

lapas 2
lapas 2 (SRIPOKU.COM/WELLY HADINATA)

Kalau tidak bayar pungli, para napi tidak akan mendapat fasilitas yang ada.

 Bahkan jika ada keluarga yang mengunjungi, tidak akan diperbolehkan jika tidak membayar.

Setiap menerima kunjungan, para napi diminta uang berkisar Rp20 ribu sampai Rp60 ribu.

 "Untuk makan saja kami bayar.

Katanya untuk bayar ompreng (wadah makanan) dan harus bayar Rp15 ribu.

Maka itu kami tidak tahan lagi dengan adanya pungli," ujar warga binaan lainnya.

Petugas kepolisian yang berjaga di pintu masuk Lapas Narkotika Palembang, Jalan Tanjung Sari, Kecamatan Sukomoro, Banyuasin, Kamis (6/7/2017).
Petugas kepolisian yang berjaga di pintu masuk Lapas Narkotika Palembang, Jalan Tanjung Sari, Kecamatan Sukomoro, Banyuasin, Kamis (6/7/2017). (SRIPOKU.COM/WELLY HADINATA)

 Pada saat mediasi, para warga binaan pun dengan kompak menyebut nama oknum pegawai lapas yang membekengi adanya pungki.

"Namanya Sofuan, dia itu yang sering minta bayaran," teriak sejumlah warga binaan ketika diminta untuk menyebutkan oknum pegawai yang membekeking praktek pungli.

 Para napi pun juga menuntut agar makanan dan fasilitas di dalam lapas dapat terpenuhi sesuai prosedurnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved