Ponpes Tauhidil Muchlisin Cetak Penghafal Alquran

"Perjalanan hidup pasti menghadapi pahit dan manis. Saat dapat manis jangan mudah untuk menelan karena bisa saja menjadi penyakit," ucap Iskandar.

Penulis: Mat Bodok | Editor: Tarso
zoom-inlihat foto Ponpes Tauhidil Muchlisin Cetak Penghafal Alquran
SRIPOKU.COM/MAT BODOK
Bupati OKI H Iskandar SE didampingi Pimpinan Ponpes Tauhidil Muchisin KH Abah Yuris Palimbani SH memberikan piagam kepada santri yang lulus.

SRIPOKU.COM, KAYUAGUNG -- Pondok Pesantren Tauhidil Muchlisin di Desa Sukapulih Kecamatan Pedamaran Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) kembali mencetak alumni puluhan penghafal ayat Alquran dan generasi muda yang islami.

Proses wisuda tahfidzul Quran siswa/i MTs Satu Atap angkatan VIII dan siswa/i MA angkatan V itu dilaksanakan di halaman Tauhidil Muchlisin di Desa Sukapulih Kecamatan Pedamaran, Selasa (4/7/2017). Pondok pesantren ini juga menggelar tasyakuran khitanan 2 santrinya.

Keduanya yakni, Muhammad Yusuf Alfian dan Muhammad Zaim, keduanya merupakan putra pimpinan Pondok Tauhidil Muchlisin KH Abah Yuristian Al Palimbani AHM SH.

Selain orangtua santri, ratusan warga dan sejumlah ustadz/ustadzah serta Bupati OKI H Iskandar SE juga menghadiri acara tersebut.

Iskandar didampingi sejumlah pejabat di jajaran Pemkab OKI salah satunya Asisten Sekda Drs H Antonius Leonardo MSi.

Tamu istimewa lainnya yang juga hadir yakni Manager PT OKI Pulp and Paper Mills H Gadang Harto Hartawan. Mewakili perusahaan, dirinya menyerahkan bantuan CSR berupa 500 Alquran dan 250 juz Amma, juga hadir anggota DPRD OKI dari PDIP dan NasDem, Ketua Forppes Sumsel, Kasdim OKI, Kapolsek, camat dan seluruh Kades di Pedamaran.

Abah Yuristian menceritakan, pondok yang dipimpinnya kini telah berusia 11 tahun, semula pondok itu beratap daun ilalang dan berdinding bambu.

Pihaknya telah mendukung program pemerintah dalam mencerdaskan anak bangsa. Rincinya, santri yang diwisuda merupakan penghafal Alquran 30 juz, 10 juz, 6 juz, 5 juz, 4 juz dan 3 juz.

Bupati OKI H Iskandar SE mengatakan, ponpes harus menjadi benteng pertahanan untuk mengembangkan aqidah, tumbuh menjadi insan yang berkualitas.

"Perjalanan hidup pasti akan menghadapi pahit dan manis. Saat dapat manis jangan mudah untuk menelan karena bisa saja menjadi penyakit," ucap Iskandar.

"Jika dapat yang pahit jangan mudah dimuntahkan atau dibuang karena bisa saja menjadi obat. Pahit dan manis harus jadi pembelajaran hidup, jalin ukhuwah Islamiah," pesan Iskandar yang diminta masyarakat untuk kembali memimpin Kabupaten OKI.

Wisuda santri ini diharapkan menjadi amal jariyah bagi pimpinan pondok, karena telah menciptakan generasi yang Islami dan Qurani.

"Semoga ini diikuti Ponpes lain agar tidak berhenti berjuang mengantarkan generasi muda yang islami qurani," tandasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved