Jika Suamiku Punya WIL, Aku pun Punya Selingkuhan, Awalnya Hanya Balas Dendam Lama-kelamaan. . .

Banyak sekali kisruh rumah tangga harus berakhir di pengadilan tinggi agama. Salah satu pemicu terjadi

Penulis: pairat | Editor: pairat
Istimewa
Ilustrasi 

Aku diberinya uang bulanan yang sangat besar dan sangat lebih dari cukup untuk membiayai hidupku.

Aku bebas menghamburkannya tanpa takut ketahuan suamiku.

Maka mulailah aku mengenal dunia malam, ceritaku semakin menjadi-jadi, aku bukan lagi diriku yang dulu, yang ada adalah aku yang ingin membalas perbuatan suamiku.

Diskotik, bar, karaoke, dan berbagai tempat hiburan malam menjadi langgananku setiap malam.

Aku ingin melupakan cerita perselingkuhan suamiku dengan membuat cerita sendiri tentang diriku.

Ilustrasi
Ilustrasi (Istimewa)

Suatu malam aku berkenalan dengan seorang pria, ketampanannya membuatku hanyut, apalagi sejak suamiku selingkuh aku sudah tidak pernah disentuhnya.

Sebagai wanita normal tentu aku masih mengharapkan belaian dan kehangatan seorang pria.

Namanya Johan, dia seorang karyawan swasta.

Sikapnya yang sopan, dewasa, tidak nakal dan tentu saja tampan, membuatku larut.

Hanya dalam waktu seminggu dari kami berkenalan, kami sudah berani melanjutkan hubungan sampai di ranjang

Tak ada sedikitpun rasa bersalah dalam diriku, aku pun heran mengapa aku berani melakukannya dengan pria yang bukan suamiku.

Tapi aku sangat menikmati hubungan itu.

Aku resmi berselingkuh, tak tanggung-tanggung pria selingkuhanku sepuluh tahun lebih muda dariku.

Aku tak peduli, yang penting adalah aku bisa merasakan kebahagiaan dan kehangatan saat bersama Johan.

Sedikit namun jelas aku merasakan kepuasan telah membalas perbuatan mas Erwin.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved