Wahai Para istri Dengarlah Suara Hati Suami yang Tak Pernah Terucapkan
Entah karena ketika menikah, umur laki-laki lebih tua daripada wanita, tetapi ternyata ada sebab lain yang menyebabkan pria lebih pendek umur daripad
Sekalipun ia tidak ingin mengatakan yang sebenarnya atau tidak ingin mengungkit masalah yang ia hadapi, tetaplah berusaha untuk menghiburnya sampai ia mau berbicara. Setidaknya, sebagai istri seharusnya membantu meringankan beban suami. Perhatian dan kelembutan istri adalah obat terbaik bagi suami.
Jika suami berbuat salah, jangan gunakan emosi atau nada marah karena hanya akan berujung pada pertengkaran. Yang bisa Anda lakukan adalah bersabar dan memaafkannya, demi menjaga perasaan juga keharmonisan keluarga.
Boleh dikatakan, persoalan yang paling bikin pusing pasti tidak lepas dari soal uang dan kerjaan. Kalau tidak, mungkin konflik dengan orang lain atau dimarahi atasan.
Ketiga, bujuklah suami Anda untuk tidak merokok atau minum-minum. Sadarkan ia akan pentingnya kesehatan. Bila ia tidak memikirkan dirinya sendiri, setidaknya pikirkanlah Anda istrinya, juga anak-anak. Bila tidak ingin lebih cepat berpisah dengan keluarga, maka berhentilah merokok.
Keempat, bila Anda terpaksa harus tinggal bersama mertua, usahakan agar hubungan Anda dengan mertua bisa harmonis dan berjalan dengan baik, karena kalau terjadi pertengkaran, yang paling sengsara adalah suami Anda. Ia dijepit di tengah, di satu sisi istrinya sendiri, di sisi lain orang tuanya sendiri, ia tidak tahu harus membela siapa karena kedua adalah orang yang penting baginya. Tekanannya pasti akan sangat luar biasa.
Nah, jika Anda bisa melakukan 4 poin di atas, maka yang berikut ini akan terasa lebih mudah.
Jika Anda mencintai suami Anda, jangan biarkan ia makan goreng-gorengan. Masaklah kuah-kuahan, sayur-sayuran. Dengan mengkonsumsi makanan yang sehat, Anda akan menyadari kalau dulunya sang suami yang sering ketiduran, mengantuk, lesu, tiba-tiba menjadi lebih berenergi dan bersemangat!
Dari hal-hal kecil seperti ini, suami Anda akan sadar bahwa Anda benar-benar tulus menyayanginya, ia pun akan lebih memperhatikan kesehatannya dan lebih giat lagi untuk membuat Anda bahagia! Istrinya tidak pernah memberikan ia beban, malah mengurangi bebannya. Ia akan sangat berterima kasih pada Anda.
Kita harus sadar bahwa yang bisa menemani kita sampai ke akhir kehidupan bukanlah anak kita atau orang tua kita, melainkan pasangan kita.
Merekalah yang akan mendampingi kita seumur hidup, sampai rambut berubah menjadi putih, wajah penuh dengan kerutan, tangan bergemetar.
Ketika kita hidup sampai umur 70, 80, 90 tahun masih tetap ada pasangan yang menemani, tentunya kita tidak akan merasa kesepian. Anak kita pun mungkin sudah besar, sudah berkeluarga, punya kehidupannya sendiri, tidak mungkin bisa selalu tinggal di sisi kita menemani kita.
Saat itulah kita semua akan sadar, bahwa seberapa banyak harta maupun kesuksesan tidak bisa menggantikan seorang suami yang tulus mencintai kita dan menemani kita sampai ke akhirat. Seberapa mahal make-up atau hadiah yang diberikan untuk kita, tidak dapat dibandingi dengan tangan suami yang menggandeng kita melihat matahari terbenam.
Jika Anda mencintai suami Anda, lakukanlah sekarang juga, lebih cepat, lebih baik. Waktu tidak menunggu siapapun. Ketika seseorang menyimpan begitu banyak beban, suatu hari pasti akan meledak juga. Hari demi hari jangan lupakan juga kesehatan Anda sendiri. Kesehatan dan kebahagiaan suami istri adalah kunci dari panjang umur dan keharmonisan berkeluarga.
Semoga Anda sukses!
Sumber: dailymail
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/suami-sayang-istri_20170623_234944.jpg)