Wahai Para istri Dengarlah Suara Hati Suami yang Tak Pernah Terucapkan

Entah karena ketika menikah, umur laki-laki lebih tua daripada wanita, tetapi ternyata ada sebab lain yang menyebabkan pria lebih pendek umur daripad

Editor: Budi Darmawan
net
ilustrasi 

SRIPOKU.COM - Jika Anda adalah seorang suami, Anda bisa memperlihatkan ini pada istri Anda.

Jika Anda adalah seorang istri, bacalah baik-baik jika Anda mencintai suami Anda.

Ada sebuah fenomena dimana ketika menginjak usia, suamilah yang meninggal lebih dulu daripada istri.

Entah karena ketika menikah, umur laki-laki lebih tua daripada wanita, tetapi ternyata ada sebab lain yang menyebabkan pria lebih pendek umur daripada wanita!

Banyak orang menganggap bahwa laki-laki lebih kuat daripada wanita, terutama dari dari segi fisik. Tetapi, mengapa lelaki cenderung lebih pendek umur daripada wanita?

ilustrasi
ilustrasi ()

Sebenarnya, lelaki tidaklah sekuat yang kita bayangkan. Mereka juga manusia, bisa merasakan sedih, frustasi, depresi, tekanan, dan beban hidup, hanya saja mereka menyimpan itu semua di dalam hati.

Yang kita lihat hanyalah sisi kuatnya, karena mereka menyembunyikan apa yang kita anggap "lemah" di mata kita.

Mengapa lebih banyak pria yang merokok daripada wanita? Ini karena wanita cenderung lebih baik dalam menangani stres, seperti curhat pada teman baik, berbelanja, bergosip, menangis dan lain-lain.

Dalam norma sosial, wanita sepertinya lebih diperbolehkan untuk menunjukkan sisi lemahnya ketimbang pria. Wanita menangis itu wajar dan harus dikasihani, tetapi pria tidak boleh menangis. 

Apalagi setelah berkeluarga, tekanan pria menjadi semakin besar. Sebagai kepala keluarga, ia harus selalu tampil sebagai sosok yang kuat di depan istri dan anak-anaknya.

ilustrasi ()

Wanita apabila sudah menikah tetap bisa mencurahkan isi hatinya kepada suami, orang tua atau teman-teman baiknya. Emosinya jadi lebih mudah tersalur sehingga membuat wanita lebih panjang umur daripada pria.

Lantas, bagaimana caranya agar suami juga bisa panjang umur? Apakah ada cara untuk meringankan beban/stres yang ia pikul? Ada!

Pertama, sebisa mungkin ciptakanlah lingkungan rumah yang hangat dan santai, sehingga ketika suami pulang bekerja, ia bisa melepas lelah dan beristirahat dengan baik. Janganlah bertengkar mulut hanya karena masalah pekerjaan rumah tangga. Asal ada pembagian kerja yang baik, tidak akan jadi masalah. Apabila suami istri sibuk bekerja, carilah pembantu untuk meringankan beban pekerjaan rumah, dengan begitu semua orang bisa beristirahat.

Kedua, ketika suami menemui kesulitan di luar sana, meskipun pulang ia tidak berkata apa-apa, sebagai istri cobalah memberinya perhatian.

Masaklah makanan kesukaannya, hibur dia dengan cerita lucu atau setidaknya jangan mengomelnya atau memasang muka cemberut. Setelah ia merasa lebih baik, kalian bisa berdiskusi apa masalahnya dan mencari solusinya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved