Inilah 4 Mitos yang Dipercaya Masyarakat Tentang Meninggal di Bulan Ramadhan

sampai sekarangpun banyak orang beranggapan meninggal di hari Jum,at terbebas dari siksa kubur, dan meninggal di Bulan Ramadhan adalah mati dalam kead

Penulis: Budi Darmawan | Editor: Budi Darmawan
zoom-inlihat foto Inilah 4 Mitos yang Dipercaya Masyarakat Tentang Meninggal di Bulan Ramadhan
net
Ilustrasi salat jenazah

Ya, bagi mereka yang meninggal di bulan penuh berkah akan dibebaskan dari siksa kubur.

Apakah memang seperti itu?

Suasana pemakaman jenazah artis peran dan penyanyi dangdut Julia Perez di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Sabtu (10/6/2017). Julai Perez meninggal akibat menderita kanker serviks stadium empat.
Suasana pemakaman jenazah artis peran dan penyanyi dangdut Julia Perez di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, Sabtu (10/6/2017). Julai Perez meninggal akibat menderita kanker serviks stadium empat. (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Mungkin terlihat sangat masuk akal ya, mengingat bulan puasa memang sangat istimewa, tapi nyatanya tidak ada satu pun dalil yang menyatakan hal tersebut.

Jadi, soal ungkapan yang mengatakan siksa kubur hilang bagi mereka yang meninggal di bulan Ramadan hal tersebut sama sekali tak memiliki dasar alias bisa dibilang tidak benar. 

4. Bebas Dari Ancaman Neraka

Ada satu lagi anggapan masyarakat tentang kematian di bulan Ramadan.

Hal tersebut adalah tentang bebasnya seseorang dari api neraka ketika meninggal di bulan ini

Kepercayaan ini juga merujuk pada hadis yang mengatakan jika selama Ramadan semua pintu neraka ditutup.

Ilustrasi
Ilustrasi (Tribunnews)

Hadist memang berkata demikian, tapi soal kematian di bulan Ramadan yang bebas api neraka, hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

Mungkin orang-orang Muslim akan mendapatkan hal tersebut jika berbuat amal saleh, tapi bagi yang tak melakukannya tentu akan ada hitungannya sendiri.

Kesimpulannya, bebas dari api neraka untuk kematian di bulan Ramadan sama sekali tak dibenarkan. 

Kematian sendiri sebenarnya tak melihat waktu.

Maksudnya, waktu-waktu tertentu takkan pernah bisa membuat seseorang mendapatkan kematian sempurna.

Yang menentukan keadaan ketika mati apakah baik atau buruk hanyalah amal.

Semakin baik dan banyak amal yang dilakukan maka kematiannya pun makin sempurna, dan berlaku pula sebaliknya

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved