Isu Kekerasan Perekrutan Member, Komunitas Motor di Palembang Siap Basmi Geng Motor
Jika pun ada, Byonic sudah siap ikut serta untuk membasmi dengan cara berkordinasi dengan teman-teman komunitas atau klub motor yang lain.
Penulis: Refli Permana | Editor: wartawansripo
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Refly Permana
SRIPOKU.COM, PALEMBANG--Isu membegal jadi syarat perekrutan anggota geng motor, membuat sejumlah klub dan komunitas motor di Palembang kompak untuk bekerja sama.
Beberapa dari mereka menegaskan perbuatan seperti itu tak akan pernah ada selagi embel-embel yang dibawa adalah klub atau komunitas, bukan geng.
Salah satunya dikatakan Ketua Daerah Bison Yamaha Owners Indonesia Club (Byonic) Sumbagsel, Ferdy Juliansyah. Ebby, sapaan akrabnya, menegaskan tak ada peryaratan kekerasan dalam sistem perekrutan untuk menjadi anggota Byonic.
Yang ada, sebelum bergabung, calon member terlebih dahulu diajak bermain game dan diuji pengetahuannya tentang organisasi yang berintegritas.
"Kita punya AD/ART. Selain itu, kelengkapan berkendara juga syarat utama," kata Ebby, Rabu (31/5/2017).
Disinggung tentang aksi pembegalan yang memakan korban pengendara motor namun tidak mengambil motor si korban, Ebby memastikan, itu memang salah satu ciri perekrutan geng motor.
Untuk di Palembang, ia yakin belum ada yang namanya geng motor. Jika pun ada, Byonic sudah siap ikut serta untuk membasmi dengan cara berkordinasi dengan teman-teman komunitas atau klub motor yang lain.
M Iqbal, pengurus komunitas motor lainnya bernama Insolid Look 17 Style Palembang, juga menegaskan tak ada yang namanya kekerasan untuk menjadi anggota. Meski komunitas ini beranggotakan mayoritas pelajar, keselamatan dan berlalu lintas dan safety untuk motor tetap prioritas untuk semua anggota.
Sebab itu, selain dilihat dari modifikasi, penerimaan anggota juga dilihat dari segi keamanan motornya.
Iqbal melanjutkan, komunitas yang menyukai modifikasi motor ala Thailand ini sudah bertekat menjadi komunitas yang nggak mau membuat onar di jalanan.
Andai ada teman satu hobi yang ingin bergabung sudah bisa diterima tanpa harus melakukan kekerasan terlebih dahulu.
"Kami ingin berbaur dengan yang lain, bukan jadi perampok. Lagian, klub kami kan bertemakan untuk modifikasi motor ala Tailand, bukan belajar menjadi begal," kata Iqbal.
Seperti diketahui, di beberapa kota besar seperti Tanggerang sudah beberapa kali didapat pengendara terluka bacok. Anehnya, motor yang dikendarai tidak diambil.
Berdasarkan dari info yang beredar, aksi tersebut dilakukan sebagai salah satu persyaratan diterima di salah satu geng motor.
Editor: Refly Permana