Ramadan 1438 H

Ternyata Ini Salah Satu Ibadah Yang Paling Berat Godaannya di Bulan Ramadan

Dari semua rangkaian ibadah di bulan suci ini, yang paling berat untuk dijalankan bukan puasa di siang hari.

Penulis: ewis herwis | Editor: Ahmad Sadam Husen
SRIPOKU.COM/IGUN
Ilustrasi 

Justru alasan kenapa kemudian dihentikan setelah tiga malam, karena alasan semakin banyaknya jumlah jamaah yang ikut tarawih di masjid.

Beliau SAW khawatir dengan semakin banyaknya jamaah itu, lantas tiba-tiba tarawih diwajibkan.

Sepeninggal Rasulullah SAW dan sudah tidak ada lagi kekhawatiran diwajibkan, banyak shahabat yang salat sunnah dan baca AL-Qur'an sendiri-sendiri.

Melihat hal itu, Umar bin Al-Khattab, segera mengoreksinya.

Sebab cara itu justru dianggap tidak sejalan dengan sunnah yang dicontohkan Nabi SAW.

Maka di tahun kedua masa pemerintahannya, salat tarawih dihidupkan kembali, dengan cara salat tarawih berjamaah, dengan satu imam, dilaksanakan di dalam masjid hingga menjadi bagian utuh syiar ibadah qiyam Ramadan.

Seluruh sahabat berijma’ akan hal itu, dan salat tarawih berjamaah di masjid itu pun diikuti oleh seluruh masjid di seluruh bentangan negeri Islam.

Dan terus menerus dilaksanakan oleh umat Islam sedunia sepanjang abad 14 ini.

Eh, tiba-tiba hari ini malah ada ‘godaan’ untuk menghilangkan sunnah yang sudah berjalan 14 abad ini dengan cara tarawih sendiri-sendiri di rumah.

Memang sah tapi tidak sejalan dengan sunnah.

Ketiga : Godaan Bahwa Tarawih di Masjid Terlalu Cepat

Ilustrasi
Ilustrasi (SRIPOKU.COM/ARDANI ZUHRI)

Ini godaan yang ketiga, sifatnya agak teknis semata.

Entah bagaimana di negeri kita ini, shalat tarawih terkesan dilaksanakan dengan agak terburu-buru.

Begitu selesai shalat Isya’, langsung dikejar dengan salat tarawih dengan speed yang lumayan tinggi.

Tidak ada yang salah sih sebenarnya, toh hal itu boleh-boleh saja hukumnya.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved