Ramadan 2017

Ini 8 Tradisi Unik Pulau Sumatera Menyambut Ramadan, Unik Banget

Namun tahukah, umat muslim khususnya di Pulau Sumatera ada cara unik sendiri menyambut bulan suci tersebut. Kita tahu, di Indonesia setiap daerah mem

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
SRIWIJAYA POST / IGUN BAGUS SAPUTRA
Sejumlah warga antusias mengikuti pawai obor menyambut bulan ramadan dengan berjalan dari Kantor DPDR Prov Sumsel hingga finish di BKB, Rabu (25/5/2017) 

Di Sumatra Barat ada tradisi “Malamang” untuk menyambut bulan Ramadan.

Prosesi tradisi ini, masyarakat berkumpul dan bergotong royong membuat nasi lemang pada ruas-ruas bambu yang telah dipotong-potong.

Tradisi ini dilakukan dua hari menjelang Ramadhan. Dan hasil lemang yang dimasak tadi akan dijadikan hantaran ke rumah mertua sebagai permohonan maaf.

Tradisi ini juga dilakukan untuk menyambut hari-hari besar Islam lainnya.

6. Jalur Pacu (Riau)

Tradisi Jalur Pacu merupakan tradisi menyambut Ramadan bagi masyarakat Kuantan Singingi, Riau.

Tradisi ini mirip dengan lomba dayung karena prosesinya digelar di sungai-sungai di Riau menggunakan perahu tradisional.

Seluruh masyarakat setempat menjalankan tradisi yang hanya digelar setahun sekali ini.

Sebagai penutup prosesi Jalur Pacu ada acara “Balimau Kasai” atau bersuci menjelang matahari terbenam hingga malam.

8. Belangiran (Lampung)

Bagi masyarakat Lampung untuk menyambut bulan suci ramadan digelar tradisi Belangiran. Tradisi ini diartikan sebagai upaya penyucian diri sebelum masuk bulan puasa.

Biasanya ada sepuluh pasangan muda-mudi membawa seperangkat alat ritual berisi kembang tujuh rupa, daun pandan, setanggi, dan air suci dari kaki Gunung Betung dan Merang, serta tangkai padi yang mengering.

Kemudian membasuh muka dengan mencampur abu merang dan saling siram di sebuah sungai.

Biasanya air ini diambil dua hari sebelum prosesi belangiran dilaksanakan.

Air yang sudah diambil ini dipisahkan satu sama lain dan juga disesuaikan dengan beberapa kepala keluarga yang akan mengikuti prosesi belangiran.

Prosesi tersebut merupakan simbol menyucikan hati sehingga dapat menjalankan puasa dengan lancar, khusyuk, tanpa aral dan rintangan.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved