Ramadan 2017

Ini 8 Tradisi Unik Pulau Sumatera Menyambut Ramadan, Unik Banget

Namun tahukah, umat muslim khususnya di Pulau Sumatera ada cara unik sendiri menyambut bulan suci tersebut. Kita tahu, di Indonesia setiap daerah mem

Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
SRIWIJAYA POST / IGUN BAGUS SAPUTRA
Sejumlah warga antusias mengikuti pawai obor menyambut bulan ramadan dengan berjalan dari Kantor DPDR Prov Sumsel hingga finish di BKB, Rabu (25/5/2017) 

Konon tradisi Meugang sudah ada sejak tahun 1400 Masehi tepatnya di zaman raja-raja Aceh.

Tradisi makan daging sapi atau kambing ini biasa dilakukan oleh seluruh masyarat. Jika ada warga yang tidak mampu membeli daging untuk dimakan, semua warga akan bergotong-royong membantu.

3. Mandi Pangir (Medan)

Tradisi Mandi Pangir atau atau Marpangir di, Asahan, Medan, Sumatera Utara merupakan tradisi mandi pandan.

Tradisi ini dilakukan sehari sebelum masuk bulan suci Ramadhan.

Mandi pangir sudah menjadi kebiasaan masyarakat Asahan setiap menjelang Ramadhan, dimana pangir yang berisikan daun jeruk, pandan, serei dan beberapa daun lainnya dijual Rp 2.500 hingga Rp 3.500 per bungkus.

4. Balimau (Padang dan Bangka Belitung)

Tradisi Balimau merupakan tradisi masyarakat Minang untuk menyambut Ramdan.
Tradisi ini dilakukan dengan membersihkan diri dengan cara berendam atau mandi bersama-sama di sungai atau tempat pemandian menggunakan limau untuk rambut.

Tradisi ini dilakukan dari mulai matahari terbit hingga terbenam beberapa hari sebelum bulan Ramadhan.

Mirip dengan tradisi Padusan, makna Balimau berarti melakukan pembersihan diri secara lahir dan batin, agar seseorang siap menjalankan ibadah puasa.

Tradisi ini selain dilakukan oleh masyarakat Padang, Sumatera Barat ternyata juga dilaksanakan di Bangka Belitung.

5. Malamang (Sumatra Barat)

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved