Mengerikan! Boneka Gadis Tanpa Mata Ini Bisa Berjalan, Ia Bisa Hidup Saat Diperlakuan Begini
Ada satu boneka-boneka berjalan menyeramkan yang menyebarkan ketakutan di kalangan netizen dengan kemampuan manusia yang luar biasa.
Penulis: Candra Okta Della | Editor: Candra Okta Della
Jepang juga dikenal sebagai negara yang sangat lekat akan budaya dan agama aslinya.
Namun tahukah anda, Jepang ternyata menyimpan sekelumit kisah dan mitos paling menyeramkan yang sudah lama beredar di masyarakat.
Bagaimana kisah menyeramkan itu? Benarkah hal itu terjadi? Simak uraiannya berikut ini:
A. Pilar Kastil dari Mayat Manusia
Salah satu mitos yang paling menyeramkan yang kerap beredar di Jepang adalah metode Hito bashira, yang dalam bahasa Jepang memiiki arti pilar manusia.
Konon katanya, pada zaman dulu masyarakat Jepang percaya jika sebuah bangunan yang tidak menggunakan manusia sebagai bahan pondasinya akan cepat rapuh atau roboh.
Oleh sebab itu, mereka harus menggunakan manusia sebagai tumbal agar dewa tak membuat bangunan yang tengah mereka bangun menjadi cepat roboh.
Selain itu, pada zaman dahulu teknologi Jepang belum semaju sekarang. Mereka belum mengenal material atau bahan yang kuat untuk membangun sebuah pondasi bangunan.
Mereka juga tak memiliki perhitungan yang tepat layaknya insinyur-insinyur bangunan pada masa kini yang dapat membuat bangunan terus berdiri kokoh. Oleh sebab itu mereka sangat percaya dengan mitos tersebut.
Manusia yang dijadikan sebagai tumbal akan dikubur hidup-hidup dalam pilar bangunan. Bia sanya, bangunan yang menggunakan manusia sebagai tumba adalah kastil.
Mungkin, anda begitu ngeri ketika mendengarkan cerita tentang Hitobashira. Sebagian dari anda mungkin berpikir ini hanyalah karangan manusia belaka. Namun entah benar atau tidak, faktanya banyak juga tulang belulang manusia yang ditemukan di beberapa bangunan kastil kuno, terowongan dan bahkan jembatan.
Legenda termasyhur yang menceritakan tentang adanya tumbal manusia dalam pilar bangunan adalah legenda dibangunnya sebuah kastil bernama Kastil Matsue.
Para pekerja konstruksi dari kastil ini konon sempat mengalami hambatan saat membangun pondasi dinding utama dari kastil yang terletak di prefektur Shimane tersebut. Mereka membangun pondasi dinding berkali-kali namun pondasi terus saja roboh.
Akhirnya, para pekerja berinisitif untuk mengorbankan manusia guna memudahkan proses pembangunan Kastil Matsue.
Lalu mereka menculik seorang pendeta wanita yang tengah menarikan sebuah tarian bon yang begitu indah.