Pergerakan Pemuda dan Mahasiswa Menyebut Ada Indikasi Kecurangan Penerimaan Polisi

Mereka menduga adanya beberapa kecurangan dan penyimpangan dalam tahapan penerimaan anggota Polri Polda Sumsel tahun 2017.

Penulis: Darwin Sepriansyah | Editor: Candra Okta Della
SRIPOKU.COM/DARWIN SEPRIANSYAH
Puluhan massa yang tergabung dalam "Pergerakan Pemuda dan Mahasiswa Menggugat" mendatangi Mapolda Sumsel, meminta supaya dalam rekrutmen anggota lebih transparan dan akuntabel, Senin (15/5/2017) 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Puluhan massa yang tergabung dalam "Pergerakan Pemuda dan Mahasiswa Menggugat" mendatangi Mapolda Sumsel, meminta supaya dalam rekrutmen anggota lebih transparan dan akuntabel, Senin (15/5).

Mereka menduga adanya beberapa kecurangan dan penyimpangan dalam tahapan penerimaan anggota Polri Polda Sumsel tahun 2017.

Koordinator Aksi, Rahmat Hidayat dalam orasinya mengatakan pada Sabtu (13/5/2017) kemarin, dilakukan tes psikologi Calon Siswa (Casis) Bintara Polri yang diadakan di Wisma Atlet Jakabaring, sejak pukul 8.30 - 16.30 WIB.

Indikasi mencurigakan yakni jedah waktu pengumuman kelulusan tes yang diumumkan, Minggu (14/5/2017) pukul 02:30 dini hari.

Sebelum pengumuman berlangsung menurut keterangan Casis, panitia psikologi diduga mengotak-atik nilai nama-nama casis baik yang Memenuhi Syarat (MS) maupun Tidak Memenuhi Syarat (TMS).

"Diduga oknum panitia (operator komputer) terklik nilai-nilai Casis, baik yang lulus maupun tidak. Oknum panitia menyebut kalau itu hanya simulasi dan setelah itu komputer dibuat seolah-olah ngebleng," jelasnya.

Menurut Rahmad, selain itu casis juga melihat ada indikasi permainan tahapan test psikologi yang diduga terdapat kecurangan.

Seperti terdapat oknum operator yang mencolokkan flash disk ke laptop, untuk memasukkan nilai Casis yang dirubah atau diluluskan.

Sebab, ada Casis asal Prabumulih yang ikut tes penerimaan polri tiga tahun terakhir, nilai tes psikologinya untuk tahun 2017 sangat jomplang, yakni 38. Sementara tes psikologi tahun 2015, nilai 71 dan 2016 nilai 80.

"Hal ini semakin menguatkan adanya pergeseran nilai yang sangat jomplang, padahal soal tes psikologi dari tahun ke tahun hampir sama atau mirip," jelasnya.

Atas dasar itulah, kata Rahmad, pihaknya mendesak Kapolri dan Kapolda Sumsel untuk memeriksa panitia penerimaan Casis Perwira, Bintara dan Tamtama Polri 2017 Polda Sumsel.

Kemudian, melakukan tes ulang terhadap Casis yang dirugikan oknum panitia pada tahapan tes psikologi.

Begitupun dengan pengawasan internal dan eksternal harus diperketat dan transparan.

"Kami juga mendesak seleksi penerimaan calon siswa polri, Perwira, Bintara dan Tamtama, agar lebih transparan, akuntabel dan kredibel," ujarnya.

Sementara Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Cahyo Budi Siswanto mengatakan proses rekrutmen di tahun ini dinilai sudah sangat bagus dan transparan.

Namun apa yang disampaikan "Pergerakan Pemuda dan Mahasiswa Penggugat" akan menjadi perhatian pihaknya.

Terlebih jika memang ada bukti-bukti kongkrit dari permasalahan itu.

"Aspirasi mereka kita tampung. Tapi kalau mereka masih tetap menilai ada kekurangan, beri kita bukti supaya kita dapat menindak lanjuti," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved