Selain Berbakat Seperti Zidane, Ini 5 Pointer Sriwijaya FC Rekrut Tijani Belaid
Presiden Sriwijaya FC H Dodi Reza Alex soal alasan prinsip dari Sriwijaya FC mengambil pemain Marque Player didikan Inter Milan ini
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
Kelima MP harus berkualitas dan bisa meningkatkan tim, bukan justru menganggu keutuhan tim."Sebab kita ambil pemain atas hasil diskusi dengan pelatih juga dengan para pemain, artinya kita mengambil MP ini juga pertimbangan keutuhan tim. Kalau kita ambil pemain kemudian tidak sesuai dengan kebutuhan tim dan merusak keutuhan tim, maka tidak akan diambil,"

"Jauh sebelumnya saya dan manjemen sudah melakukan seleksi terhadap beberapa pemain, tetapi sekali lagi bukan playmaker, sehingga pilihan kita jatuh kepada Tijani yang memang dibutuhkan tim, apalagi karena rekan jejaknya sudah kami telusuri dengan detail, bagaimana kaulitas dan pengalamannya selama ini. Maka kami ambil dia, karena yang kita butuhkan adalah yang bisa suplai bola, juga sekali lagi atas persetujuan dengan pelatih, yakni adalah pemain yang bisa suplai bola, dengan posisi playermaker, kebetulan pemain ini (Tijani Belaid) MP."
"Jadi sekali lagi kami tegaskan, tidak ada nama-nama seperti disebutkan (Dimitar Berbatov, Xavi Hernandez, Iniesta hingga Drogba), kalau ada yang ditawarkan kepada kita, asal dia posisi playmaker, maka berapa pun harganya akan kami ambil," ujar Dodi.
Akan Breafing Tijani
Maka itu, sebelum pertandingan Sabtu (29/4) pukul 10.00 WIB, Tijani akan bergabung bersama tim.
"Saya akan breafing dia untuk menjelaskan visi misi dan tujuan Sriiwjaya FC ke depan, bagaimana dia harus bersikap bersama tim ke depan dan bermain untuk memberikan kontribusi buat tim," jelas Dodi.
"Artinya akan kita jelas bagaimana sejarah dan tradisi bahwa Sriwijaya adalah tim besar, tim juara."
Seperti diketahui, Tijani Tijani adalah warga Prancis kelahiran Tunisia, ia didikan Paris Saint Jerman klub kelahirannya pada 2003-2004. Perlu dikethaui, pada 2004 dia direkrut Inter Milan karena melihat bakat luar biasa yang dimilikinya.
Seperti dikutip dari salah satu akun resmi milik Inter Milan, sebagai warga negara jajaran Prancis, Tijani memang sosok berbakat, dia mirip Zinedin Zidane, baik postur, skill dan visi bermain. Makanya, Inter Milan mengambil remaja 15 tahun itu untuk dijadikan seorang playmaker handal.
Hal itu dia tunjukkan lewat aksi-aksinya saat membela klub-klub yang dia perkuat selama ini. Kembali karirnya, satu tahun di tim junior, dia kemudian promosi ke Tim Senior dan memulai debutnya membela Inter Milan, saat melawan Reggina Calcio pada 2004-2005 dengan kemenangan 29 Mei dengan hasil akhir 0-0.
Selepas musim 2006, entah alasan apa, Tijani yang baru berusia 19 tahun itu dipinjamkan ke PSV Eindhoven, dengan harapan dia bisa menambah jam terbang dan pengalaman, maklum Eindhoven terkenal sebagai klub Belanda yang mampu mengorbitkan pemain muda. Namun di klub Belanda itu dia sema sekali tidak dimainkan, dan akhirnya Inter Milan meminjamkan sang pemain ke Slavio Prague, tim asal Ceko. Dari klub ini dia kemudian menemukan bentuk permainannya,
Dia sempat tampil di Liga Champions 19 September, meski sempat diturunkan ke tim B. Pelatih Karel Jarolím menyatakan:
"Saya pikir dia perlu memikirkan segalanya tentang perilakunya di luar lapangan, saya tidak menyukai sikapnya saat dia tidak bermain atau saat dia masuk sebagai pemain pengganti" demikian komentar sang pelatih.
Namun setelah itu, dia merubah sikapnya, maka sang Pelatih kembali menariknya ke tim utama. Selama itu dia masuk sebagai pemain andalan di tim. Bahkan Timnas Tunisia U-19 pun memanggilnya sebagai salah satu pemain yang diandalkan. Namun menjelang keberangkatan dan presiapan Piala Afrika 2008, dia terlibat mengalami musibah.
Slavia tetap memberikan kesempatan baginya, hingga 2008-2011 dan tampil selama 49 kali, dari sini dia mencetak 11 gol di semua ajang. Karena kualitas dan bakatnya, dia kemudian dipermanenkan selama 3 tahun dalam kontrak pada Juli 2008.