Selain Berbakat Seperti Zidane, Ini 5 Pointer Sriwijaya FC Rekrut Tijani Belaid

Presiden Sriwijaya FC H Dodi Reza Alex soal alasan prinsip dari Sriwijaya FC mengambil pemain Marque Player didikan Inter Milan ini

Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
Istimewa
Tijani Belaid 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Siapa Tijani Belaid? mengapa dia diterima PSSI dalam verifikasi sebagai marquee player, padahal namanya tidak sementereng Michael Essien atau Carlton Cole dari Persib.

Mengapa manajemen Sriwijaya FC menjatuhkan pilihan kepada pemain yang pernah membawa Club Africain ini menjadi juara Liga Tunisia, tampil di Liga Champion bersama Slavio klub asal Ceko.

Tentunya, ada beberapa alasan yang dikemukan langsung Presiden Sriwijaya FC H Dodi Reza Alex soal alasan prinsip dari Sriwijaya FC mengambil pemain Marque Player yang satu tahun lebih mengikuti pendidikan dan menimba ilmu di Inter Milan ini direkrut.

Jauh sebelumnya, sempat pula beredar kabar bahwa, manajemen sempat akan mengambil mantan pemain Benfica berkewarganegaaan Portugal, namun belakangan pemain yang sebenarnya juga disetujui oleh pelatih Oswaldo Lessa ini tidak lolos verfikasi PSSI sebagai marque player, dan Tijani Belaid dengan kualitas dan pengalaman serta prestasinya lolos dan hal ini jelas Tijani memiliki kualitas.

Ini pula salah satu alasan manajemen dan pelatih memutuskan mengambil Tijani.

Berikut penjelasan Presiden Klub yang menegaskan bahwa tidak ada nama-nama seperti Xavi Hernandez, Dimitar Berbatov, Lassana Diara atau pun Iniesta yang ditawarkan kepada Sriwijaya FC. Karena nama-nama ini pun tidak mau main di Indonesia.

Berikut ini pernyataan Presiden Klub SFC H Dodi Reza Alex Noerdin.

Dodi Reza Alex saat di wawancarai terkait masalah home base Laskar Wong Kito, disela acara Corcom OCA asian Games di Griya Agung, Minggu (5/3/2017)
Dodi Reza Alex saat di wawancarai terkait masalah home base Laskar Wong Kito, disela acara Corcom OCA asian Games di Griya Agung, Minggu (5/3/2017) (SRIPOKU.COM/CANDRA OKTA DELLA)

"Pertama sebelum saya menjelaskan mengapa manajemen memilih Tijani, karena tidak ada nama-nama ditawarkan pihak ketiga ke manajemen, yang beredar selama ini seperti Didier Drogba, Lassana Diara dan lain sebagainya itu, juga Xavi Hernandez tidak ada. Lagi pula mana mau mereka main di Indonesia. Kalau ada dan mereka mau main di SFC, maka akan saya ambil berapapun harganya," ujar Dodi.

Dijelaskan Dodi, dari awal tidak nama-nama itu."Itukan hanya tebak-tebakan dari rekan-rekan media, karena nama-nama yang disebutkan itu, mana mau main di Indonesia, mana mau main. Kalau Micehal Essien mau, itu mungkin dia tawarkan apa oleh PSSI untuk main di Persib, kita tidak tahu."

"Tetapi yang jelas, dia sengaja dibawa untuk membuat nama Liga I Indonesia lebih oke di mata dunia, juga mungkin untuk memancing klub-klub merekrut pemain seperti dia agar Liga I Indonesia makin terkenal di dunia. Saya tegaskan sekali lagi, nama-nama seperti Inesta dan Xavi tidak mau main di Indonesia."

Pointer kedua, Bupati Muba ini menegaskan:"Jika pun ada yang ditawarkan kepada kita, itu sudah melewati masa emas, sudah mencapai usia 36 tahun atau dia sudah tidak ada rekam jejak aktif bermain. Coba lihat nama ada pemain MP top dan punya nama di Indonesia kecuali Essien, kalau pun ada sudah diatas 35 semua, malah ada di atas 36," ujar Dodi.

"Sedangkan kami memilih yang berdasarkan kebutuhan tim dan tentu kami rekrut Tijani, karena ini juga masukan dari Pelatih,"

Itupun menurut Presiden, setelah menggelar rapat dengan tim pelatih dan pemain:"Ketiga Setelah konsultasi dengan Pelatih yang kita butuhkan gelandang playmaker, ada nama Tijadi dan kami rasakan ini cocok  Tim. Secara kebetulan setelah diverifikasi oleh PSSI dia lolos sebagai MP, jadi bagus, alhamdulillah," ujarnya.

Keempat manajemen tidak mau latah ambil MP tetapi asal ambil dan merugi dalam artian tidak sesuai kebutuhan tim."Kami tegaskan, ini didasarkan kebutuhan tim, kalau pun dia bukan MP, jika dia playmaker yang mumpuni dengan usia yang masih muda, dan tidak cedera parah, walaupun tidak MP juga masih tetap akan kami direkrut, berapa pun harga. Jadi bukan gengsi-gengsi, atau latah kita tiba-tiba ambil MP, yang bukan posisi yang dibutuhkan. Kami dari manajemen tidak ingin latah seperti itu," ujar Dodi.

"Artinya jika pun ada MP tetapi posisinya tidak sesuai dengan kebutuhan tim seperti striker yang pernah ditawarkan kepada kita. sementara striker, kita sudah punya 7 striker, yang kami anggap sudah oke, dan itu juga atas saran dari pelatih, maka kita tolak, apalagi yang ditawarkan sekali lagi tidak memenuhi syarat dan standar yang kita tetapkan."

Halaman
123
Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved