Kisah Pecandu Narkotika Lahir dari Pasangan Muslim dan Yahudi yang Kini Jadi Milliuner
Khalil Rafati, pria berayah Muslim dan ibu Yahudi ini awalnya hanyalah seorang pecandu narkoba dan gelandangan di jalanan Los Angeles.
Kehidupan di Hollywood membuatnya tergelincir menjadi pecandu narkoba, dan hidupnya berputar di luar kendali. Alhasil, ia pun menjadi gelandangan dan tidur di beralaskan kardus bersama para pecandu narkoba lainnya. Dan untuk memenuhi keinginannya mengonsumsi narkoba, ia mencari uang dengan jual beli narkoba.
Kejadian overdosis yang ke kesembilan kalinya benar-benar mengubah kehidupan Khalil. Setelah berhasil berhenti mengonsumsi obat-obatan, ia menyibukkan diri dengan mencoba berbagai pekerjaan.
Selain bekerja di dua pusat rehabilitasi di Malibu, ia pun mencuci mobil, melatih anjing-anjing dan menjadi tukang kebun.
"Saya bisa menabung," katanya. "Saya bekerja keras, tujuh hari dalam seminggu, selama 16 jam sehari."
Khalil juga mulai terobsesi dengan membuat sendiri jus buah dan sayuran setelah ia bertemu seorang teman lamanya dari Ohio.
"Ia sedikit seperti hippie , dan mulai mengajarkan saya tentang vitamin, makanan organik, makanan super," kata Khalil. "Pada saat itu saya sedang mencari sesuatu yang akan membuat saya merasa lebih baik."
Pada tahun 2007 Khalil menyewa sebuah rumah dan membuka pusat rehabilitasi sendiri bernama Riviera Recovery , setiap klien harus membayar biaya sebesar $ 10.000 (atau sekitar Rp113 juta) per bulan untuk menggunakan fasilitas tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan para penghuni rehabilitasi, Khalil pun membuatkan mereka jus campuran eksotis yang ia sebut Wolverine - terdiri dari campuran pisang, bubuk maca, madu royal jelly dan serbuk sari.
Reputasinya dalam membuat minuman ini menyebar sampai ke luar panti rehabilitasi, banyak orang yang menghubunginya untuk membeli jus buatannya.
Menyadari bahwa sambutan pasar bagus, ia pun mendirikan sebuah bisnis terpisah, pada 2011, dan meluncurkan usaha yang ia beri nama Sunlife Organics , bersama-sama dengan sahabat dan pacarnya waktu itu.
Ia menggelontorkan dana dari tabungannya untuk membuka cabang pertamanya yang dibuka di Malibu. Khalil mengatakan usaha perdananya sukses dengan cepat, dengan hasil penjualan sebesar $1 juta (atau sekitar Rp 13 miliar) pada tahun pertama.
Kini, bisnisnya telah mempekerjakan lebih dari 200 orang di enam gerai. Dan selain jus, perusahaan ini menjual berbagai makanan dan pakaian, seperti kaos dan jaket.
Rob Nazara, seorang analis di Deutsche Bank di New York, mengatakan cerita Khalil ini menunjukkan kekuatan karakter yang nyata. "Tidak peduli apa pendidikan atau latar belakang profesional yang dimiliki seseorang, keberhasilan seorang wirausahawan didorong oleh keberanian, tekad dan ambisi," katanya.
Selain Sunlife Organics , Khalil masih menjalankan pusat rehabilitasinya Riviera Recoverydan memiliki sebuah studio yoga di Malibu. Ia juga meluangkan waktu untuk menulis otobiografinya yang berjudul, I Forgot To Die, yang dirilis pada tahun 2015.
"Saya tidak menganggap diri saya ini super cerdas," kata Khalil. "Namun, saya haus akan kehidupan, dan jika ingin melalukan sesuatu, saya mengerahkans egala yang saya bisa untuk itu."