Apindo Bertekad Meningkatkan Daya Saing Dunia Usaha di Sumsel
Assosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) terus berupaya untuk meningkatkan dan mewujudkan daya saing dunia usaha di Sumsel.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Assosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) terus berupaya untuk meningkatkan dan mewujudkan daya saing dunia usaha, khususnya di wilayah Sumatera Selatan.
Hal tersebut dikemukakan, Sumarjono Saragih, Ketua Apindo DPP saat Musyawarah Provinsi (Musprov) yang dilaksanakan di Hotel Santika Palembang, Selasa (7/3).
"peningkatan daya saing dunia usaha ini menjadi program kerja DPP Apindo Sumsel kedepan," ungakapnya.
Dikatakan Sumarjono, Daya Saing adalah tema besar yang akan terus diperjuangkan dalam 5 (tahun) periode kepengurusan baru. Sebagai mana diketahui, secara global, daya saing Indonesia masih jauh dari membanggakan.
"Kita masih terperangkap di peringkat 41 dari 138 Negara (Tahun 2016). Dalam region yang lebih kecil, ASEAN, kita juga masih harus rela dibawah Malaysia, Thailand apalagi Singapura," ujarnya
Secara Nasional, peringkat Sumsel juga masih mengundang tanya. Geliat pembangunan yang massif tidak menggambarkan upaya peningkatan dalam pelayanan public. Bahkan data menujukkan peringkat yang cenderung turun.
Menurut survey National University of Singapore (NUS), Asian Competitiveness Institute (ACI) yang bekerja sama dengan APINDO, Daya Saing Sumsel menunjukkan peringkat justru menyedihkan. Dari 33 Provinsi, Sumsel berada di urutan 16 (tahun 2014), 17 (tahun 2015) kemudian jeblok lagi ke peringkat 22 (tahun 2016).
"Oleh karena itu, harus ada upaya dramatis dan bersama untuk menaikan peringkat daya saing ini. Dunia usaha di Sumsel belum merasakan dampak dari Paket Kebijakan Ekonomi (PKE)," jelasnya sembari mengungkapkan Implementasi 14 PKE harus dilakukan segera.
Selain itu, kata Sumarjono, Pungutan liar, pemborosan waktu dan praktek suap menyuap harus dihentikan. Proses pelayanan public harus transparan, terukur, baik waktu dan biaya. Persyaratan harus pasti dan rinci.
Sehingga tidak ada daerah abu-abu yang mengundang praktek transaksi dan negosiasi.
Hubungan Industrial dan penetapan upah (UMP) harus mempedomani aturan yang sudah ada. Besaran UMP harus sejalan dengan produktivitas pekerja. Oleh Karena itu, harus ada upaya bersama untuk meningkatkan ketrampilan pekerja.
"Pelatihan dan pendidikan vokasional adalah solusi cepat untuk peningkatan produktivitas. APINDO sudah melakukan upaya internal untuk melakukan pemagangan dan pelatihan. Kerjasama yang lebih luas dengan lembaga pendidikan dan pelatihan akan terus dilakukan," terangnya.
Kembali Terpilih
Sementara itu, dalam kegiatan musyawarah provinsi kemarin, Sumarjono Saragih, kembali terpilih menjadi ketua Apindo periode 2017-2022 dalam Musyawarah Provinsi (Musprov) yang dilaksanakan di Hotel Santika Palembang.
Musprov yang dihadiri anggota pemilik hak suara, pengurus, peninjau dan wakil Pengurus Dewan Pimpinan Nasional (DPN). Sumarjono Saragih sebagai Ketua terpilih juga akan menjadi Ketua Formator. Didampingi 4 (empat) orang anggota akan menyusun kepengurusan lengkap untuk masa bakti 2017-2022.