Diduga Menyungguhkan Tarian Telanjang, Polisi Sidik Mega Karaoke

Mega Karaoke digrebek Unit PPA Satreskrim Polsertanes Surabaya, pada Jumat (17/2/2017) lantaran menyediakan sajian tari striptis.

Editor: Tarso
ISTIMEWA/NET
Ilustrasi 

SRIPOKU.COM, SURABAYA - Tim penyidik Satreskrim Polrestabes Surabaya terus mengembangkan kasus Mega Karaoke yang menyedikan tarian erotis (striptis).

Setelah menetapkan dua tersangka, kini penyidik memanggil dan meminta keterangan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PemkotSurabaya dan pemilik Mega Karaoke, Senin (20/2/2017).

Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Lily Djafar mengatakan, penyidik Unit Perilndungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim sudah meminta keterangan dari dua orang saksi dari Disbudpar Surabaya dan owner Mega Karaoke.

Saksi dari Dishupar yang dimintai keterngan, yakni Tulus Hari Purwanto. Sedangkan pemilik atau owner Mega Karaoke yang dipanggil guna dimintai keterangan, yakni Rizal.

"Saksi-saksi sudah dimintai keterangan. Tim penyidik ingin tahu dan mendapat keterangan soal izin operasional Mega Karaoke," sebut Lily Djafar, Senin (20/2/2017).

Tim penyidik PPA, lanjut Lily, melakukan pemeriksaan kedua saksi secara terpisah. Tim penyidik melontarkan 15 pertanyaan ke saksi Tulus yang mewakili Disbudpar.

Pertanyaan seputar ijin oprasional yang diberikan PemkotSurabaya ke Mega Karaoke.

"Sementara ke saksi owner (Rizal), tim penyidik mengajukan sebanyak 25 pertanyaan," kata Lily.

Lily menuturkan, pihak Disbudpar dalam keterangan kepada penyidik mengatakan, ada pelanggaran soal penjualan minuman keras (miras).

Mega Karaoke tidak hanya menjual miras golongan C saja, tapi miras golongan A dan B juga dijual di rumah karaoke yang berlokasi di Jl Ngaglik Surabaya itu.

"Untuk jam oprasional juga dikatakan Disbudpar ada pelanggaran. Seharusnya jam oprasional mulai pukul 12.00 Wib sampai 02.00 Wib," terang mantan Humas Polres Pelabuhan Tanjung PerakSurabaya ini.

Seperti diberitakan, Mega Karaoke digrebek Unit PPA Satreskrim Polretabes Surabaya, pada Jumat (17/2/2017) lantaran menyediakan sajian tari striptis.

Dari penggerebekan ini, polisi mengamankan tujuh orang. Ketujuh orang itu, yakni Suryawati (36), warga Pagesangan IV selaku penyedia tarian striptis dan Eka Bayu Parsetiyo (26), warga Manukan A-1, sebagai supervisor karaoke. Mereka berdua sudah ditetapkan sebagai tetrsangkaoleh penyidik.

Sementara empat penari striptis dan seorang tamu, yakni Henny, Elinda, Anik Rahayu , Yanti dan Aris berstatus sebagai saksi.

"Sampai saat ini masih dua tersangka yang sudah ditetapkan penyidik," tutur Lily. fat

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved