Kaleidoskop 2016
Oktober: SMP Dilarang Pacaran, Kisah Cinta Lani Berubah saat SMA: Aku Gadis tapi Bukan Perawan
Sebaliknya, cinta pun dapat berubah menjadi prahara dan kebinasaan, jika hawa nafsu syawat yang melatarbelakanginya.
Penulis: Darwin Sepriansyah | Editor: Darwin Sepriansyah
Dan teman-temanku yang lain ada diluar. Kini hanya ada aku dan Reji di dalam kamar.
Aku bingung harus ngapain, Reji datang menghampiriku dan menyuguhkan teh hangat.
Maklumlah malam itu cuaca mendung jadi cukup dingin.
Reji duduk di sampingku dan betapa terkejutnya aku ketika tiba-tiba Reji meraih tubuhku, men*i*m bibirku dan m*r*m*s buah dadaku.
Aku sungguh ketakutan tapi aku tak bisa berbuat apa-apa.
Karna memang dia punya tenaga yang jauh lebih kuat untuk memegang tanganku yang mencoba menepis tangannya yang terus m*r*m*s buah dadaku.
Tapi aku bersyukur karna dia tidak melakukan hal yang lebih parah dari itu.
Sejak peristiwa itu kami putus. Aku tidak ingin masa depanku terkoyak karna Reji, lagi pula di dalam hati aku masih memikirkan Almu.
Bertemu Setelah Berpisah Lama
Tak terasa setahun sudah berlalu dan kini aku lulus SMK karna tak ada biaya untuk lanjut kuliah aku memutuskan untuk bekerja di Jakarta, berharap dapat bertemu Almu, lelaki yang sangat aku cintai dan aku rindukan.
Tanpa sengaja saat itu aku sedang buka-buka facebook dan ada satu permintaan pertemanan.
Betapa terkejutnya karna orang itu adalah Almu... ya... Almu yang aku cari.
Almu yang selama ini hilang dari hidupku yang sangat aku rindukan.
Kami pun bertukar nomor dan dia menjelaskan semuanya, menjelaskan mengapa dia tak pernah menghubungiku, dan aku memahaminya.
Kami pun melanjutkan hubungan kami yang sempat terputus cukup lama.
Sejak saat itu aku merasa kembali ke jaman putih abu-abu.
Aku sangat bahagia karna aku merasa hubungan kita sudah cukup serius maka aku menuntutnya untuk melamarku.
Tapi dengan berbagai macam alasan dia menolak. Aku tetap sabar dan menunggu.
Satu yang mengejutkan buat aku saat itu tanpa sengaja aku membuka akun fb nya dan disitu tertulis dengan jelas status hubungannya.
Dia telah bertunangan dengan orang lain. Dengan gadis Jakarta yang pastinya memiliki segalanya yang lebih dari aku, baik materi maupun fisik.
Disana aku juga melihat foto-foto mesra mereka. Ya Allah rasanya begitu menyakitkan.
Orang yang sangat aku cintai diam-diam telah bertunangan dengan orang lain. Parahnya lagi kekasihku itu tidak jujur padaku.
Setelah menutup aplikasi itu aku segera menelpon Almu dan dengan sangat tenang dia menjawab;
"Maaf de, kaka memang sudah bertunangan. Kaka hanya ga ingin nyakitin dede makanya kaka gak berani untuk jujur".
Aku menutup telpon dan menangis sejadi-jadinya. Ya Allah kenapa orang yang sangat aku cintai tega melakukan ini padaku.
Sekian lama aku menunggunya dan kini aku menemukannya tapi dia hanya datang dan memberi luka.
Aku benar-benar terpuruk, tidak cukup satu bulan aku menyembuhkan luka karnanya.
Sejak saat itu aku tak mau lagi dekat dengan yang namanya laki-laki.
Beberapa orang mendekatiku tapi aku terus menolak dan akhirnya mereka pun menyerah.
Tapi tidak dengan lelaki yang satu ini, sebut saja dia Upin.
Dia salah satu cowok yang menyatakan perasaannya saat aku sedang terpuruk sakit.
Cinta yang Salah
Aku menolaknya tapi dia tak pernah menyerah. Dia terus memberiku semangat karna emosiku pikiran buruk pun datang.
Aku terus menerima telponnya tapi bukan untuk membahas perasaan kami melainkan hanya untuk marah marah meluapkan emosiku karna kesal dengan nasibku.
Dia sangat sabar dan aku mulai luluh. Dua tahun kami berhubungan lewat telpon saling berkirim foto dan sms an.
Semakin lama aku semakin nyaman. Dia sangat baik...sabar... perhatian.
Beda dengan Almu. Sosok Almu pelan-pelan mulai sedikit luntur dari hidupku.
Semakin lama hubungan kami yang hanya lewat telpon itu semakin dekat dan kami pun memutuskan untuk ketemuan.
Pertemuan pertama di rumah sakit Abdul Moeluk Bandar Lampung.
Saat itu saudaranya dirawat di sana. Aku pun datang kesana dan menemuinya.
Kami memang sudah merasa sangat dekat sehingga pertemuan pertama kami pun rasanya sudah tidak asing lagi.
Aku dikenalkan dengan keluarganya dan keluarganya menerimaku dengan amat sangat baik.
Selang beberapa hari setelah pertemuan itu, dia datang ke rumahku.
Tepatnya saat hari raya Idul Fitri tapi ibu ku tidak setuju.
Dia masih terus berharap aku bisa kembali bersama Almu yang jelas-jelas sudah bertunangan dengan orang lain.
Karna ibu selalu mengharapkan Almu aku pun memutuskan pergi bersama Upin.
Diam-diam setelah Idul Fitri aku pergi ke kampungnya di Rumbia.
Keluargaku tidak tahu, mereka hanya tahu aku kerja di salah satu pabrik di Jakarta.
Dua hari aku menginap di rumah Upin. Esok paginya aku diantar ke Batasena untuk kerja di sana.
Aku tinggal dikontrakan bersama temen Upin yang juga kerja di sana. Upin selalu mengunjungiku seminggu sekali.
Dikontrakanku semua bebas, sehingga peristiwa itu pun terjadi, sejak aku memutuskan tinggal bersama dia dan siap meninggalkan keluargaku, keluarganya semakin baik.
Diapun semakin sayang padaku. Kami pun sudah seperti suami istri yang artinya dia selalu datang memberiku uang untuk biaya makan dan bayar kontrakan sampai aku menerima gaji.
Gadis Tapi Bukan Perawan lagi
Dia berjanji akan menikahiku setelah kakaknya lulus kuliah.
Dan karna janji-janji manisnya itu kami pun melakukan hubungan suami istri. Selang 3 minggu aku tes pek dan hasilnya positif.
Aku hamil, aku segera memberi kabar gembira itu padanya. Tapi apa yang dia bilang;
"Maaf kamu gak mungkin hamil. Mungkin itu bukan cuma anakku. Tapi juga anak dari laki-laki lain."
Aku terkejut dengan pernyataannya, aku menangis dan menjelaskan semuanya tapi entah apa yang membuat dia tidak percaya padaku.
Usut punya usut, teman-teman satu kontrakanku melaporkan padanya bahwa aku tidur dengan laki-laki lain.
Padahal aku tidak pernah melakukan itu, bahkan pernah suatu malam hari salah seorang sahabat Upin mencoba menggauliku tapi aku menepisnya karna memang aku hanya mencintai Upin.
Soal hal itu aku juga gak berani cerita ke dia. Aku takut dia tidak percaya.
Kini dia tak pernah datang ke kontrakanku lagi dan naasnya lagi aku kehilangan bayiku.
Ya... aku keguguran. Aku menelponnya berharap dia mau datang.
Dia memang datang untuk menemuiku dan mengambil gumpalan darah yang kata orang itu adalah calon bayiku untuk dibawa pulang kerumah orang tuanya dan dikubur.
Orang tuanya sudah tahu semua hal ini tapi entah mengapa mereka tak menuntut Upin untuk bertanggung jawab.
Upin memutuskan untuk pergi ke Kalimantan dan orang tuanya bilang Upin pasti datang.
Upin juga bilang dia akan datang jika dia sudah berhasil. Tapi faktanya nihil, dia tak pernah datang padaku.
Dan aku kembali kepelukan orang tuaku dalam keadaan kotor dan hina.
Aku menyembunyikan semua kejadian yang menimpaku, mengatakan kepada orang tuaku kalau aku baik-baik saja.
Sampai detik ini orang tuaku tak juga tau bahwa aku adalah seorang GADIS BUKAN PERAWAN.
CSMP Dilarang Pacaran, Kisah Cinta Lani Berubah saat SMA. 'Aku Seorang Gadis Tapi Bukan Perawan'urhatan Lani ini pun mendapatkan beberapa tanggapan dari netizen.
1. Bayu Izen
masih banyak yg lebih baik , percaya deh , pasti ada yg bisa nerima kekurangan kita
2. Mey
Pria hanya bisa bersilat lidah. Habis manis sepah di buang. NAmun masih ada pria baik yg mw menerima kekurangan kita. Krna yg dia butuhkan adlh kasih sanyang. Dan cinta. Bukan lh fisik yg sempurna
3. Heng
tapi sayangnya wanita itu lebih memilih laki2 yg nakal dari pada laki2 yg baik,,katanya laki2 yg baik membosanin,..tpi klu udh disakiti sma laki2 yg nakal,,baru mncari2 laki2 yg baik,,ujung2nya laki2 baik2 dipaksa untuk trima dia apadanya,,