Kaleidoskop 2016
Oktober: SMP Dilarang Pacaran, Kisah Cinta Lani Berubah saat SMA: Aku Gadis tapi Bukan Perawan
Sebaliknya, cinta pun dapat berubah menjadi prahara dan kebinasaan, jika hawa nafsu syawat yang melatarbelakanginya.
Penulis: Darwin Sepriansyah | Editor: Darwin Sepriansyah
Tapi hubungan kami hanya sebatas cinta monyet saja. Dan semuanya berjalan wajar seperti pacaran anak remaja pada umumnya.
Cinta Pertama
Beberapa bulan setelah itu kami putus karna diam-diam aku tahu dia juga berpacaran dengan teman satu kosan ku yang lain yang juga satu sekolah denganku.
Selang beberapa bulan aku kenalan dengan cowok yang bernama Almu.
Waktu itu dia datang bersama temanku kekosan.
Almu sangat tampan, badannya tinggi, putih, dan bibirnya merah. Dia adalah cowok tertampan yang pernah aku kenal.
Hari-hari berikutnya Almu sering datang kekosanku tapi tidak lagi dengan temanku, dia datang sendiri.
Kedatangannya yang semakin sering membuat hubungan kami semakin dekat dan akhirnya kami jadian. Aku sangat mencintainya.
Aku pernah mengajaknya pulang ke kampungku saat libur sekolah dan orang tuaku yang biasanya marah kini sebaliknya sangat setuju.
Bahkan Almu sempat menginap di kampungku beberapa hari.
Aku merasa nyaman dan senang bersama Almu.
Satu hal yang aku suka dari dia, dia tidak pernah berbuat macam-macam terhadapku.
Dia bahkan pernah kutantang untuk meniduriku tapi dia menjawab, "Kalau dede jodoh kakak, kelak semuanya pasti jadi milik kaka."
Dari situ aku merasa semakin mencintainya dan tak ingin berpisah dan kehilangan dia untuk selama-lamanya.
Tapi karna saat itu dia kelas 3 SMK dan aku sudah kelas 2 maka mau tak mau kita harus berpisah.