Waspadalah! Satu Pekan Ini Ada Enam Mobil Truk Terperosok di Jalan Ini

Kondisi jalan tersebut sangat membahayakan pengguna jalan. Bahkan satu pekan ini, sudah ada mobil truk terperosok.

Editor: Tarso
TRIBUN SUMSEL/ARI WIBOWO
kepala BPBD PALI, Rusman Firman, melihat kondisi jalan di Desa Pandan, terkena longsor, Rabu(2/11/2016) 

SRIPOKU.COM, PALI -- Derasnya aliran air Sungai Lematang, membuat jalan alternatif penghubung antar kabupaten dan kota Prabumulih, tepatnya di Desa Pandan, Tanah Abang, PALI terkikis hingga longsor dan nyaris ambruk.

Kondisi jalan tersebut sangat membahayakan pengguna jalan. Bahkan satu pekan ini, sudah ada mobil truk terperosok.

Pantauan Tribun, jalan tersebut yang terkikis dan longsor dipasang tali pembatas jalan dan dipasang bendera merah putih setengah tiang, untuk menandakan jalan yang sudah amblas agar para pengendara harus lebih hati-hati.

Kepala Desa Pandan, Audi Sastra mengungkapkan jalan alternatif penghubung antar kabupaten itu, sudah sejak tahun 2014 terkikis oleh sungai Lematang.

Lama-lama pinggiran jalan longsor sehingga kendaraan roda empat yang melintas harus hati-hati agar tidak terperosok dan jatuh ke sungai Lematang.

"Tahun 2014 jalan itu terkikis, sampai sekarang. Kami takutnya pengendara jatuh ke sungai Lematang, kalau dulu dua mobil bisa lewat bersamaan. Namun, sekarang tidak bisa lagi," kata Audi, ketika dijumpai Tribun di lokasi jalan amblas, Rabu(2/11/2016).

Ia mengatakan, akibat pinggiran jalan amblas, banyak kendaraan roda empat terperosok di jalan itu. Bahkan, nyaris masuk ke sungai Lematang.

"Sudah sering kendaraan masuk lumpur untuk menghindari jalan yang amblas, satu pekan ini, sekitar 6 mobil truk terperosok," ujar Audi.

Sementara itu mendengar adanya jalan longsor, kepala Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) PALI, Rusman Firman langsung menuju ke lokasi untuk memantau kondisi jalan yang berada di aliran sungai Lematang.

"Jalan ini, sudah ditinjau pak bupati, setiap tahun kami pantau terus, kami segera laporkan (jalan longsor) kepada pak bupati. Nanti pak Kades dan pak camatnya untuk segera merealisasikan pembebasan lahan tersebut. Kalau bisa secepat kami usulkan ke pak bupati, karena jalan ini, agak rawan dan kurang layak lagi," ungkap Rusman.

Ia juga akan menghubungi Dinas Perhubungan (Dishub) PALI, untuk menyarankan agar kendaraan bertonase berat jangan lewat di Jalan Pandan.

"Kita menghubungi Dishub, agar kendaraan muatan berat jangan lewat di sini (Pandan), karena di musim hujan jalan kurang stabil dan mudah amblas. Pengaruh air sungai Lematang tidak juga. Namun, kita tetap waspada, khusus 10 desa di Kecamatan Tanah Abang," jelas Rusman.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved