Tukang Becak Ini Buat Heboh Warga, Karena Dikabarkan Pergi Haji Secara Gaib
Warga Dukuh Gembul, Desa Sumberejo, Pamotan, Rembang, Jawa Tengah, dibuat heboh karena dikabarkan Kasrin berhaji secara gaib.
TRIBUNNEWS.com/Y Gusman
SRIPOKU.COM, REMBANG -- Kasrin, tukang becak yang biasa mangkal di depan Masjid Jami Lasem, Rembang, hingga kini dikabarkan belum pulang dari tanah suci untuk mengikuti ibadah haji.
Warga Dukuh Gembul, Desa Sumberejo, Pamotan, Rembang, Jawa Tengah, dibuat heboh karena dikabarkan berhaji secara gaib, tanpa prosedur mendaftar di Kementerian Agama Kabupaten Rembang.
Rombongan jemaah haji asal Rembang berangkat ke Asrama Haji Donohudan Boyolali berlangsung pada 23 Agustus 2016.
Keluarga dan perangkat desa setempat mengantar keberangkatan Kasrin menuju Masjid Jami Lasem, tempat berkumpulnya calon jemaah haji sebelum berangkat ke Donohudan. Orang-orang menyaksikan Kasrin berada dalam rombongan bus tersebut. Entah dari mana dan kapan ia masuk bus.
Di masjid tersebut, rombongan haji dari Kecamatan Lasem, ditemani para pengantar, telah berjubel menunggu keberangkatan bus yang ditumpangi menuju asrama haji Donohudan, Boyolali.
Saat itu Kasrin tak mengenakan seragam sebagaimana jemaah haji lain. Ia hanya mengenakan baju koko warna putih, celana dan peci berwarna hitam.
Saat itu Kasrin tak mengenakan seragam sebagaimana jemaah haji lain. Ia hanya mengenakan baju koko warna putih, celana dan peci berwarna hitam.
Saat kabar "Haji Gaib Kasrin" jadi heboh, Kementerian Agama Kabupaten Rembang langsung mengecek nama-nama calon haji di gudang data. Nama Kasrin atau Kaserin tak ada di sana.
Tribun Jateng kembali menghubungi anak Kasrin bernama Istiqomah di Rembang, Selasa (27/9/2016), untuk menanyakan Kasrin sudah pulang ke kampung halaman usai berhaji.
"Bapak masih di Tanah Suci, belum pulang ke rumah," jawab anak sulung Kasrin, Siti Rokhanah (36). Kata dia, Kasrin akan pulang pada 4 Oktober 2016.
Dulu pernah direncanakan Kasrin akan tiba di Rembang lagi pada 25 September, namun kemudian diundur. "Rencana bapak pulang tanggal 4 Oktober," ucap Rokhanah.
Atho'illah menerima laporan hingga kini petugas pendamping jemaah haji belum menemukan keberadaan Kasrin di Tanah Suci.
"Sampai sekarang belum sempat ketemu, tapi lantas tak bisa dipastikan begitu saja beliau tak berhaji," ia menambahkan.
Dijelaskannya, terkadang dalam peristiwa tertentu ada hal-hal yang tak bisa dinalar. "Ada alam lain, selain apa yang tampak oleh mata," imbuhnya.
Kepulangan jemaah haji asal Rembang secara bertahap sesuai keloter masing-masing. Rombongan akan pulang ke Rembang pada tanggal 4, 7, dan 10 Oktober mendatang.
