Harga Minyak Dunia

Rusia Ragu Tahan Produksi, Minyak Terus Turun

Harga minyak dunia terus mengalami penurunan pada Kamis (1/9/2016) waktu setempat. Ini adalah reaksi investor sejalan dengan meningkatnya cadangan min

Editor: Bedjo
AP PHOTO
Ilustrasi kilang minyak 

SRIPOKU.COM , NEW YORK - Harga minyak dunia terus mengalami penurunan pada Kamis (1/9/2016) waktu setempat. Ini adalah reaksi investor sejalan dengan meningkatnya cadangan minyak AS dan pernyataan Rusia bahwa penahanan produksi minyak ada kemungkinan sebenarnya tidak diperlukan.

Berita Lainnya: Dollar AS Menguat, Harga Minyak Melemah

Di New York, acuan harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober 2016 ditutup turun 1,54 dollar AS. Dengan demikian, harga minyak WTI diperdagangkan pada level 43,16 dollar AS per barrel di New York Merchantile Exchange.

Sementara itu di London, acuan harga minyak Eropa North Sea Brent untuk pengiriman Oktober pun turun 1,44 dollar AS. Dengan demikian, minyak Brent diperdagangkan pada level 45,45 dollar AS per barrel di London Intercontinental Exchange.

Harga minyak telah menguat bulan lalu sejalan dengan harapan negara-negara produsen minyak bakal membatasi pasokan ketika mereka melakukan pertemuan pada September 2016 ini di Aljazair.

Rusia yang bukan anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) telah menyatakan kemungkinan bergabung dengan pertemuan informal OPEC di Aljazair tersebut.

Akan tetapi, anggota OPEC lain seperti Iran dan Irak, menunjukkan tanda-tanda tidak akan menahan produksi mereka. Maka pada Kamis, Rusia pun menunjukkan gestur yang sama.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak menyatakan bahwa pembicaraan terkait penahanan produksi tidak dibutuhkan apabila harga bertengger pada 50 dollar AS per barrel.

Menurut Bob Yawger dari Mizuho Securities, laporan inventori minyak AS dan pernyataan Novak memberatkan bagi investor.

"Pasar telah benar-benar terkoreksi hari ini. Fluktuasi mata uang yang saat ini terjadi pada dollar AS juga tidak membantu," ujar Yawger.

Penulis : Sakina Rakhma Diah Setiawan
Sumber : www.channelnewsasia.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved