Remaja Ini Sering Pingsan dan Kelelahan. Penyebabnya Sungguh Sangat Mengejutkan

Saya bahkan tidak sanggup bangun untuk menemui orang-orang. Secara fisik saya tidak sanggup melakukan apa pun. Itu sangat menakutkan

Editor: Sudarwan
Cosmopolitan.com
Katie Davis 

Normalnya, detak jantung dan tekanan darah akan naik sedikit saat posisi tempat tidur diberdirikan, seperti halnya saat kita berdiri dari posisi duduk.

Pada Katie, setelah empat menit, organ vitalnya drop dan ia kembali pingsan.

Dokter jantung mendiagnosisnya menderita dysautonomia, di mana fungsi "otomatis" tubuhnya tidak menerima kontrol sadar, sehingga pengaturan suhu, pencernaan, tekanan darah, dan detak jantung, gagal berfungsi.

Tidak ada obat untuk dysautonomia. Kondisi ini disebut juga dengan POTS (Postural Orthostatic Tachycardia Syndrome), yang diperkirakan diderita 1 dari 100 remaja. Hampir 80 persen pasien adalah wanita muda.

"Saya sangat senang mendengar dokter menemukan penyakit saya, tapi tanpa adanya obat fakta ini juga menyedihkan. Saya butuh sesuatu untuk mengobatinya, bukan sesuatu yang harus saya bawa seumur hidup," ujar Katie.

Penyebab POTS belum diketahui, tetapi para ahli menduga ini merupakan penyakit autoimun. Separuh dari pasien mengalami kondisi ini secara mendadak, setelah sebelumnya dipicu oleh infeksi virus, menstruasi, hamil, atau kecelakaan.

Sindrom tersebut juga sulit didiagnosis, karena secara klinis gangguan ini baru didefinisikan tahun 1993 oleh Mayo Clinic. Banyak dokter yang belum memahami sindrom ini karena pasiennya juga jarang.

Melanjutkan hidup

Beberapa tahun setelah diagnosis tersebut, Katie berusaha keras menjalani hidupnya. Ia melanjutkan sekolahnya, walau secara fisik ia kelelahan dan sering tertidur di kelas.

Ketika ia duduk di bangku SMA, Katie bertemu dengan seorang pria dan jatuh cinta. Mereka lalu menjalin hubungan dan memutuskan menikah.

Walau demikian, Katie tetap tidak sanggup berdiri lebih dari 3 menit, sehingga ia harus menggunakan kursi roda untuk beraktivitas. Ia juga menghabiskan hari-harinya di rumah, memasak, mengurus rumah, dan membaca. Suatu hari nanti ia berharap bisa memiliki anak dan menjadi ibu.

Pengobatan yang Katie lakukan saat ini adalah memastikan tubuhnya cukup garam, mengonsumsi banyak air putih, dan memakai kaus kaki kompresi. Katie merasa bersyukur memiliki keluarga dan suami yang mendukungnya, dan membuatnya berani mengungkapkan kisahnya.

"Saya memiliki dukungan sosial yang besar, ini yang membuat saya bahagia," ujarnya.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved