Jika Ditemukan Titik Api Langsung Water Boombing
Ia mengatakan melakukan waterboombing melalui udara apabila diperlukan dengan titik api yang sulit dijangkau oleh jalur darat.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Walalupun titik api atau fire spot masih sedikit, namun siaga kabut asap yang diberlakukan oleh Gubernur Sumsel sejak Maret lalu sebagai upaya sejak dini menangulangi kabut asap.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Selatan Yulizar Dinoto langsung menyiagakan untuk melakukan water boombing di daerah yang telah terpantau titik api.
"Besok (hari ini, red) kita akan mulai melakukan patroli, apabila ada titik api kita langsung lakukan waterboombing di daerah yang telah terdeteksi titik api berdasarkan pantauan beberapa satelit pemantau," kata dia usai rapat di BPBD Sumsel, Rabu (11/5/2016).
Ia mengatakan akan melakukan waterboombing melalui udara apabila diperlukan dengan titik api yang sulit dijangkau oleh jalur darat.
Lanjut Noto, patroli ini akan dilakukan di beberapa daerah yang saat ini menjadi titik fokus seperti Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Banyuasin, Banyuasin dan Muaraenim.
“Patroli dilakukan di beberapa daerah seperti Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir. Kita juga utamakan ke kawasan hutan dan lahan yang telah terbakar,” ucapnya.
Selain pemadaman dari udara, pihaknya juga sudah menyiapkan pemadaman dari darat. Sudah mulai siaga dari unsur Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, TNI AD, TNI AU, BPBD, Polri, pemda di setiap daerah hingga perusahaan yang ada di Sumsel.
Ia mengatakan patroli itu dilakukan sebagai upaya pencegahan sebelum ditemukannya titik api di Sumsel. Bila ditemukan adanya asap karena kebakaran hutan dan lahan, maka akan segera dipadamkan dengan waterbombing dari armada tersebut.
Selain helikopter itu, juga ada empat unit armada yang disiapkan oleh perusahaan swasta, yakni Pesawat Cesna sebanyak dua unit dan helikopter berjenis Super Puma sebanyak dua unit
"Helikopter yang merupakan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu sudah mulai datang ke Sumsel. 10 Mei lalu, helikopter jenis MI-8 sudah mulai ada di Base Off Landasan Pangkalan Udara TNI AU di Palembang," jelasnya.
Ia mengatakan helikopter jenis MI-8 dengan muatan 5.000 liter air untuk sekali waterbombing.
“Sekarang baru ada satu unit, pesawat dari Ukraina. Nanti 17 Mei ada lagi satu unit. BNPB menjanjikan satu unit pesawat lagi, tapi belum turun saja suratnya,” tegas Noto.
Helikopter yang ada di tahun ini memiliki perbedaan dari helikopter tahun lalu. Sebab helikopter ini memiliki kemampuan memadamkan api atau menyiramkan api dari jarak yang cukup tinggi.
“Dari ketinggian 60 meter bisa semburkan air. Kalau sebelumnya hanya 30 meter. Jadi lebih aman juga bagi helikopter itu sendiri,” ungkapnya.
Ia mengatakan pihaknya akan bekerja keras untuk melakukan pemadaman titik api ditahun ini agar tak terjadi seperti tahun lalu.