Bobotoh Dilarang Melakukan Ini Saat Jamu SFC di Jalak Harupat

SRIPOKU.COM-

Bukan larangan khusus untuk Bobotoh, tetapi aturan standar yang harus ditaati setiap supoter tim manapun yang menjadi peserta Torabika Soccer Champions (TSC) atau ISC A saat menjalani pertandingan. Sebab ada tiga hal yang paling dilarang jika tidak tim akan kena getah dari perlaku tidak wajar dari para supoter.

Tiga larangan untuk Boboth saat menjamu Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupat 30 April nanti, disampaikan panitia pelaksana pertandingan Persib, Rabu (27/4/2016) pukul 17.00 WIB.

Panitia melakukan pertemuan dengan bobotoh dari berbagai kelompok suporter Maung Bandung, di Lantai 3 Graha Persib, jalan Sulanjana No. 17 Bandung.

Kegiatan ini dalam rangka sosialisasi peraturan penyelenggaraan turnamen TSC 2016 sehingga ada hubungan kerja sama cukup baik panpel dan bobotoh.

General Coordinator Panpel Persib, Budhi Bram Rachman mengatakan, pada penyelenggaraan TSC 2016, PT Gelora Trisula Semesta selaku operator turnamen, akan memberlakukan aturan secara ketat sehingga yang tidak taat akan mendapatkan sanksi denda cukup besar.

"Setiap klub mendapat subsidi cukup besar dari GTS, tapi dalam kegiatan pertandingan pelanggaran aturan dendanya besar juga," kata Bram. Dalam acara ini, kata Bram, akan diundang perwakilan dari Viking, Bomber, The Bombs, Ultras, Casual, dan Hooligan.

Bram mencontohkan untuk flare. Jika ada yang menyalakan flare denda Rp 60 juta. Lalu, nyanyian rasis, pelemparan benda ke dalam lapangan. Denda pelanggaran itu cukup besar. Semua itu akan dibahas di dalam pertemuan tersebut.

Pemateri dari kegiatan ini Mochamad Syahid Nurichsan, panitia yang mengikuti workshop regulasi TSC 2016 yang diselenggarakan PT GTS.