Suhaimi Tewas Ditembak OTD di Tempat Tidurnya

Suhaimi (41), warga Desa Talang Aur Kampung I Kecamatan Inderalaya Kabupaten Ogan Ilir (OI), ditemukan tewas bersimbah darah di atas tempat tidur.

Penulis: Sugih Mulyono | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/SUGIH MULYONO
Tampak para keluarga Suhaimi tengah menunggu proses outopsi di RS Bhayangkara Polda Sumsel, Jumat (4/3) sore. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Suhaimi (41), warga Desa Talang Aur Kampung I Kecamatan Indralaya Kabupaten Ogan Ilir (OI), ditemukan tewas bersimbah darah di atas tempat tidur kamar rumahnya, Jumat (4/3) sekitar pukul 06.00.

Korban diketahui tewas setelah ditembak orang misterius (OTD) pada bagian leher sebelah kirinya saat ditinggal sang istri, Masnah pergi mandi ke sungai yang berjarak tak jauh dari rumahnya.

Menurut keterangan kakak perempuan korban, Ernawati (45), kejadian tersebut berawal saat istri korban pergi meninggalkan korban yang masih dalam keadaan tertidur untuk mandi di sungai sekitar pukul 05.30.

"Setelah berjalan sekitar 50 meter, tiba-tiba istri korban ini mendengar suara letusan," jelasnya saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumsel.

Namun saat itu, dikatakan Ernawati, istri korban mengira suara tersebut hanyalah suara ban pecah dari sebuah mobil. Sehingga, istri korban pun tetap melanjutkan pergi ke sungai untuk mandi.

"Pas pulang sekitar pukul 06.00, istri korban ini mengedor-gedor pintu tapi tak ada jawaban hingga akhirnya ia membuka paksa," terangnya.

Namun saat itulah, masih dikatakan Ernawati, istri korban terkejut ketika melihat rumahnya berantakan dan mendapati suaminya telah bersimbah darah di atas tempat tidur.

"Saat ditemukan sudah bersimbah darah dan dalam keadaan meninggal," ungkapnya.

Dari kejadian tersebut, Ernawati mengatakan, tampak di lantai rumah adiknya tersebut juga tertinggal beberapa jejak kaki di lantai yang diduga merupakan milik pelaku.

"Kalau musuh sepertinya tidak ada, karena dia ini orangnya pendiam dan tidak banyak ulah. Mereka sudah 17 tahun menikah tapi belum dikaruniai anak," tutrnya.

Setelah dari kejadian tersebut, Ernawati juga mengatakan, pihak kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Untuk korban langsung dibawa ke Rumah Sakit di sana untuk mengakat proyektil. Tapi lantaran tidak ada alatnya sehingga dibawa ke sini (RS Bhayangkara)," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved