Dikebut, Pembangunan Tol Trans Sumatera Capai 180 Kilometer

Pembangunan Tol Trans Sumatera direncanakan membentang sepanjang 2.900 kilometer. Dari total ini, 825 kilometer di antaranya merupakan prioritas pemer

Editor: Bedjo
SRIPOKU.COM/BERI SUPRIADI
Ilustrasi. 

SRIPOKU.COM , MEDAN - Pembangunan Tol Trans Sumatera direncanakan membentang sepanjang 2.900 kilometer. Dari total ini, 825 kilometer di antaranya merupakan prioritas pemerintah. Karena itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) mempercepat pengerjaannya agar dapat selesai sesuai target tahun 2019.

Berita Lainnya: Butuh Rp 8,9 Triliun, Pembebasan Lahan Tol Trans Sumatera dan Jawa

"Jalan yang sudah terbangun sekarang dan yang lagi dikerjakan 180 kilometer, tahun depan ditambah lagi ya bisa lah," ujar Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) Hediyanto W Husaini kepada Kompas.com, di Medan, Selasa (1/3/2016).

Hediyanto mengatakan, sulit memetakan capaian pemerintah tiap tahun. Pemerintah juga tidak menargetkan jumlah panjang tertentu setiap tahun.

Menurut dia, pemerintah baru akan menumpuknya pada tahun terakhir pembangunan yaitu 2019. Pada tahun-tahun ini, mungkin hanya terbangun 30-40 kilometer karena terganjal pembebasan lahan.

Sementara itu, terkait pendanaan, jika 2019 pemerintah harus selesaikan 825 kilometer, maka sekurang-kurangnya membutuhkan biaya hampir Rp 60 triliun. Pasalnya, setiap kilometer membutuhkan investasi kira-kira Rp 70 miliar.

Meski terhitung besar, Hediyanto meyakini bahwa kebutuhan dana ini bisa terpenuhi.

"Ini bukan sesuatu yang tidak mungkin karena dikerjakan dalam waktu 5 tahun. Jadi, kalau kita investasikan 5 tahun dari Rp 60 triliun, berarti Rp 12 triliun per tahun untuk Tol Trans Sumatera," jelas Hediyanto.

Jalan Tol Trans Sumatera terdiri dari beberapa ruas utama. Pertama, ruas Tol Medan-Binjai yang didesain sepanjang 16,72 kilometer. Pembangunan ruas ini ditangani oleh PT Hutama Karya (persero) Tbk dengan total investasi Rp 1,64 triliun.

Ruas Tol Medan-Binjai ditargetkan bisa beroperasi seluruhnya pada 2018.

Ruas kedua adalah Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. PT Jasamarga Kualanamu Toll menjadi Badan Usaha Jalan Yol (BUJT) dari ruas tol sepanjang 61,7 kilometer tersebut.

Total investasi yang dibutuhkan untuk membangun ruas tol ini adalah Rp 4,072 triliun dengan biaya tanah Rp 441 miliar dan biaya konstruksi sebesar Rp 1,759 triliun.

Ketiga adalah Ruas Tol Pekanbaru-Kandis-Dumai yang menjadi ruas terpanjang kedua dari Jalan Tol Trans Sumatera karena membentang 135 kilometer.

Biaya yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan dan konstruksi masing-masing adalah Rp 974 miliar dan Rp 9,532 triliun.

PT Hutama Karya (persero) Tbk dipercaya menjadi BUJT dalam pembangunan ruas tol ini. Investasi yang ditanam senilai Rp 17,347 triliun.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved