Tagih Hutang Sabu, Nyawa Zen Melayang

Zen tewas bersimbah darah, akibat ditusuk Bambang yang diketahui adik Agus, Sabtu (16/1) sekitar pukul 22.00.

Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/ANDI WIJAYA

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-- Diduga pasal hutang narkoba jenis sabu, dua saudara, Agus alias Cik (26) dan Bambang (24) terlibat duel maut dan melakukan pengeroyokan, terhadap Zen Mukti (35).

Akibatnya,  Zen tewas bersimbah darah, akibat ditusuk Bambang yang diketahui adik Agus, Sabtu (16/1) sekitar pukul 22.00.

Menurut informasi yang dihimpun, Agus yang merupakan warga Jalan SH Wardoyo RT 23/06, Kelurahan 7 Ulu Kecamatan SU I Palembang ini, memiliki hutang Sabu sebesar Rp 1,4 juta terhadap korban Zen Mukti warga Jalan SH Wardoyo, Gang Kencana III RT 14/03, Kelurahan 4 Ulu, Kecamatan SU I Palembang.

Karena berhutang selama dua minggu, adik korban pun yakni Zulkifli alias Zul (32) mendatangi rumah Agus, Sabtu (16/1) sekitar pukul 10.00.

Tetapi saat itu Zulkifli datang dan rekannya Iqbal. Sedangkan Agus tidak di rumah, hanya bertemu dengan Bambang. Saat itu pula kemudianZulkifli menagih hutang kepada Bambang. Bambang yang merasa tidak senang dengan kehadiran Zulkfli langsung berbicara.

"Ado apo kau ini, ngapo kau ni nganar - nganar kesini," ungkap Zulkifli, ketika ditemui ke Polsek SU I.

Mendengar jawaban Bambang, Zulkifli dan rekannya pun pulang ke rumah. Kemudian sekitar pukul 13.00, usai pulang Agus kemudian mendatangi rumah Zen Mukti dan mengatakan bahwa ia akan membayar hutang tersebut.

Namun, saat Agus ke rumah Zen, Bambang pun menyusul ke rumah Zen dan kemudian mengajak Agus untuk pulang ke rumah.

Usai Magrib Agus dan Bambang kembali mendatangi Zen. Lalu melihat ada Zulkifli duduk di angga rumah Zen. Kemudian Bambang menantang dan berkata,

"Kau ingetin ye rai aku nih. Saya kesal pak langsung ambil pedang, kato kakak aku (Zen-red) untuk apa pedang itu. Saya ringam denggan Bambang, terus Agus ngajak Bambang balek," ungkapnya.

Zulkfli melanjutkan, saat itu pula terjadilah cek-cok mulut antara dirinya dan Bambang. Kemudian ia mengeluarkan Pedang.

" Karena di rumah kakak saya ada mertua Agus, dia bilang sudahlah nanti didamaikan, jadi saat itu Agus kemudian ngajak Bambang pulang. Saat itu mereka pun   pulang ke rumah Zen," katapnya.

Kemudian sekitar pukul 22.00, ke dua tersangka Agus dan Bamabang datang kembali. Bambang langsung mengeluarkan senjata tajam (sajam).

"Kakak saya antisipasi, saat itu memang bawa cuka para dan langsung disiram ke Bambang. Bambang kepanasan, langsung nerbab kakak saya dan nusuk - nusuk kakak aku sebanyak 13 tusukan," ungkapnya.

Saat Bambang dan Almarhum Zen berkelahi, Zulkifli pun dan Agus juga berkelahi. Agus dengan tangan kosong, sementara Zulkifli menggunakan pedang dan menyerang Agus.

"Saya serang dia kena keningnya dan sikut kirinya. Pas kakak sudah besimbah darah, saya teriak minta tolong pak. Sedangkan Bambang belari dan Agus kabur. Saya bawa kakak ke RS Bari, tetapi di perjalanan kehabisan darah dan meninggal," katanya.

Zulkifli warga Jalan R Sukamato, Kelurahan 20 Ilir Kecamatan Kemuning
juga mengatakan bahwa Agus memang sering membeli sabu dengan kakaknya
Zen.

"Dia itu banyak hutang pak, tetapi jarang bayat, sisa hutang sabu juga masih banyak sekitar Rp 1,4 juta," katanya lagi.

Sementara, Kapolsekta SU I, Kompol Suhardiman mengatakan bahwa usai kejadian. Kedua tersangka kabur, sedangkan Zen dibawa Zulkifli ke Rumah sakit Bari.

" Kami tiga jam mencari kedua tersangka dan mengajak keluarga korban untuk koperatif, akhirnya kedua tersangka ditangkap di Lorong Wijaya, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati.

"Kedua tersangka bersembunyi di rumah pamannya, dan ibu kedua tersangka meminta hanya dua anggota yang menjemput sehingga kita ikuti, namun di depan lorong anggota tetap berjaga - jaga. dan untuk Zulkifli ia koperatif sehingga menyerahkan diri,"ungkapnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved