Tak Tahan Gigitan Nyamuk, Pembunuh Kakak Ipar Ini Menyerahkan Diri

"Pisau itu sudah ada di sana, karena saat itu saya baru saya membenarkan sepeda jadi banyak peralatan seperti pisau dan berbagai kunci," terangnya.

Editor: Tarso
SRIPOKU.COM/SUGIH MULYONO
Ruslan saat diamankan di Polsek IB II Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG --- Tak tahan digigit nyamuk selama bersembunyi di lantai dua gedung Pasar Sekanak Palembang, membuat Ruslan alias Lan (37) pelaku penuskan terhadap kakak iparnya, Andre Saputra (34) hingga tewas akhirnya memilih untuk pulang ke rumah.

Namun sayang, beberapa saat setelah pulang ke rumahnya di Jalan PSI Lautan Lorong Kedukan 1 Kelurahan 35 Ilir Kecamatan Ilir Barat (IB) II Palembang, tersangka bujangan itu akhirnya berhasil diamankan setelah pihak keluarga menyerahkannya ke pihak kepolisian, Rabu (30/12) sekitar pukul 10.00.

Menurut keterangan tersangka saat ditemui di Polsekta IB II Palembang, peritiwa berdarah tersebut terjadi berawal saat kakak iparnya yang baru saja menikah dengan kakak perempuannya sekitar dua minggu tersebut datang ke rumahnya untuk meminta restu dan doa dari orangtunya setelah nikah lari.

"Jadi mereka itu nikah lari. Setelah dua minggu, mereka datang ke rumah untuk meminta restu. Tapi saat ke rumah itu tepatnya saat bersalaman dengan ibu saya yang memang sedang sakit dan tak bisa apa-apa lagi, dia (Korban-red) malah bersalaman dengan cara berdiri tanpa duduk atau sungkem," jelasnya.

Lantaran merasa tak senang dan dinilai tak sopan atas perbuatan korban, dikatakan tersangka yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu, ia yang melihat hal itupun akhirnya spontan mengambil pisau dan menusukkannya ke arah dada korban.

"Pisau itu sudah ada di sana, karena saat itu saya baru saya membenarkan sepeda jadi di sana banyak peralatan seperti pisau dan berbagai macam kunci," terangnya.

Sebenarnya, masih dikatakan tersangka, ia sudah lama tak menyukai korban terlebih saat korban menjalanin hubungan dengan kakak perempuannya itu.

"Korban itu sudah ada istri dan kakak saya ini dijadikan istri yang kedua, oleh karena itulah saya tidak senang. Dan kebetulan pas kemarin itu saya tambah emosi setelah melihat dia tidak sopan dengan ibu saya," ungkapnya.

Tersangka juga mengatakan, usai kejadian yang terjadi pada Minggu (27/12) sekitar pukul 21.15 itu, ia langsung pergi meninggalkan korban dengan berlari menuju ke kawasan Sekanak.

"Karena saya takut pulang jadi selama sembunyi itu saya tidur di gedung lantai 2 Pasar Sekanak dan di sana saya sembunyi selama dua hari. Tapi karena banyak nyamuk jadi saya tidak tahan hingga akhirnya pulang dan kemudian diserahkan ke polisi," tuturnya.

Kapolsekta IB II Palembang, Kompol Ahmad Firdaus didampingi Kanitreskrim, Ipda Jhony Palapa menjelaskan, pembunuhan tersebut dilatar belakangi ketidak senangan tersangka kepada korban hingga akhirnya nekat menusuk korban menggunakan pisau di bagian dadanya sebanyak satu kali.

"Korban sempat dilarikan ke rumah sakit tapi karena tusukan itu mengenai organ vitalnya korban akhirnya meninggal dunia" jelasnya.

Untuk tersangka sendiri, dikatakan Ahmad, berhasil diamankan setelah diserahkan pihak keluarga tersangka yang sebelumnya sudah diberikan arahan dan nasehat oleh pihaknya jika tersangka pulang agar diserahkan.

"Tersangka kini telah ditahan beserta satu buah pisau dapur yang tersangka gunakan untuk menusuk korban sebagai barang bukti. Akibat ulahnya, tersangka akan dijerat Pasal 351 ayat 3 jo Pasal 338 KUHP," terangnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved