Breaking News

PMII Ajak Kembangkan Peran Netralisir Gerakan Radikalisme

Pemuda memiliki peran strategis untuk menetralisir ini, bagaimana memahamkan generasi penerus

Penulis: Abdul Hafiz | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ABDUL HAFIZ
Ketua PMII Pusat Syaiful Anam melantik pengurus PMII Sumsel yang diketuai Abdul Malik Syafei bersamaan dengan Seminar Akbar Akhir Tahun 2015 yang diselenggarakan Yayasan Dompet Peduli Rumah Tahfidz Nusantara bekerjasama dengan PWI Sumsel, Yayasan Ponjen Bina Insani Palembang, MPI Sumsel di Masjid Ar Raiyah DPRD Sumsel, Selasa (29/12/2015). 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Perang wacana dan gerakan radikalisme yang menjamur dewasa ini harus diantisipasi dengan serius.

Sebab, jika dibiarkan dan berkembang dikhawatirkan akan mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Pemuda memiliki peran strategis untuk menetralisir ini, bagaimana memahamkan generasi penerus, bahwa visi keislaman dan kebangsaan beriringan, bukan suatu yang bertentangan,” kata Abdul Malik Syafe’i ketua Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) Sumsel.

Pelantikan pengurus PMII Sumsel ini dilakukan Ketua PMII Pusat Syaiful Anam yang bersamaan dengan Seminar Akbar Akhir Tahun 2015 yang diselenggarakan Yayasan Dompet Peduli Rumah Tahfidz Nusantara bekerjasama dengan PWI Sumsel, Yayasan Ponjen Bina Insani Palembang, MPI Sumsel di Masjid Ar Raiyah DPRD Sumsel, Selasa (29/12/2015).

Dijelaskan, MPII merupakan organisasi perkumpulan pemuda Islam yang keanggotaannya terdiri daripada perwakilan organisasi kemasyarakatan Islam yang terhimpun dan berada di bawah naungan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Perkumpulan ini berkomitmen penuh pada nilai-nilai kebangsaan, keislamaan dan kemasyarakatan yang selaras dengan prinsip kemanusiaan, keislaman dan keindonesiaan,” ungkapnya.

Ia menerangkan, prinsip kemanusiaan, keislamaan dan keindonesiaan menjadi ruh tunggal perkumpulan ini akan senantiasa menjaga dan merawat warna kebhinnekaan yang telah menjadi fitrah bagi bangsa dan negara Indonesia.

“Dengan demikian, spirit nasionalisme, patriotisme, dan semangat kebangsaan yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan dan keislamaan menjadi fondasi utama nilai perjuangan,” pungkasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved