Jangan Daki Gunung Jika tidak Faham Betul
Dibutuhkan pengetahuan atau pemahaman teori bagaimana prosedur atau tata cara mendaki gunung dengan baik dan aman.
Penulis: Welly Hadinata | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Terkait adanya seorang pendaki yang jatuh di kawah Gunung Dempo, menjadi perhatian serius bagi kalangan penggiat alam. Terutama bagi kalangan pendaki gunung yang pemula.
Kepada Sripo Senin (28/12/2015), Erik Estrada SH, Sekjen FSPASS (Forum SAR Pecinta Alam Sumatera Selatan) mengatakan, menjadi seorang penggiat alam atau pendaki gunung bukan hanya dibutuhkan fisik yang kuat dan sehat.
Akan tetapi juga dibutuhkan pengetahuan atau pemahaman teori bagaimana prosedur atau tata cara mendaki gunung dengan baik dan aman.
Jadi bukan hanya fisik yang kuat dan berbekal perlengkapan saja untuk mendaki gunung. Jika hanya mengandalkan fisik, itu artinya pendaki yang nekat tanpa mengetahui resiko yang akan dihadapi.
Karena kondisi alam seperti gunung itu adalah alam yang bebas dan tidak bisa terduga atau diprediksi situasi yang akan terjadi.
Dalam aturannya sebagai seorang pencinta alam yang tergabung dalam organisasi, menjadi seorang pendaki itu wajib dan harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup sebelum aplikasi untuk mendaki gunung.
Salah satunya seperti pengetahuan jalur pendakian sebagai medan yang akan dituju oleh pendaki gunung. Jika baru pertama kalinya baru mendaki gunung sebagai pendaki pemula, diwajibkan untuk didampingi oleh pendaki yang berpengalaman.
Karena pendaki pemula biasanya ceroboh dan tidak tahu medan lokasi yang berakibat bisa membahayakan keselamatan atau keamanan pendaki.
Seperti Gunung Dempo yang merupakan salah satu gunung ekstrim dilihat dari jalur pendakiannya. Terlebih lagi dipengaruhi cuaca yang tentunya bisa menjadi hambatan atau kendali bagi pendaki.
Intinya jika akan mendaki gunung, rencanakan dengan matang dan pahami dengan gunung yang akan didaki.
Perlu diketahui, bahwa sebagai pendaki gunung itu, puncak gunung bukan segalanya. Namun yang terpenting adalah keselamatan dan keamanan pendaki dengan kondisi apa pun yang terjadi.
Percuma jika seorang pendaki mencapi puncak, namun keselmatannya tidak terjaga. Jadi faktor keselatanan dan keamanan harus menjadi faktor yang utama dan prioritas.