'Mengenal' Hantu-hantu yang Ada di Jakarta

Terowongan yang gelap gulita itu sering muncul sosok perempuan muda cantik berkebaya encim dan berkerudung renda

Penulis: Aminudin | Editor: Sudarwan
NDTV.COM
ilustrasi 

Jadi, siapa sebenarnya tukang bakso itu? Entahlah. Tak ada yang mengaku kehilangan anggota keluarga. Uniknya lagi, tak seorang pun yang benar-benar ingat siapa sebenarnya para pemuda itu.

E. Taman Ismail Marzuki

Di bawah kubah planetarium, di belakang Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin, dan di sekitar Teater Luwes, banyak orang yang mengaku pernah melihat sosok-sosok ‘halus’ berkeliaran. Yang paling ngetop di kalangan warga IKJ adalah ‘penghuni’ lantai 3 Gedung Fakultas Seni Pertunjukan, yang ‘memperkenalkan diri’ dengan nama Raden Mas Pekik.

Di lantai itu memang terdapat seperangkat gamelan yang terkenal angker, terutama gongnya. Namun, bagi sebagian besar mahasiswa IKJ, para penghuni’ kampus itu sudah diaggap sebagai ‘sahabat baik’ mereka.

F. Taman Suropati

Dibangun pada tahun 1950-an, dijadikan ‘paru-paru kota’ bagi kawasan elit Menteng, Jakarta Pusat. Dikelilingi rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, rumah dinas Dubes AS, gedung Bappenas dan lain sebagainya.

Dari dulu, Taman Suropati tak lepas dari kisah-kisah mistis. “Menjelang sore, apalagi kalau habis hujan, kadang terlihat serombongan anak-anak menyeberang jalan dari arah Jalan Besuki, dan masuk ke taman. Saya sendiri pernah melihatnya,” ujar seorang pedagang lukisan di taman itu. “Tapi, pas ditengok sekali lagi, ternyata nggak ada siapa-siapa di situ.”

Taman Suropati juga banyak ditumbuhi pohon mahoni. Konon, orang-orang yang lewat di sana pada malam hari sering mendengar suara tangis dari dahan pohon besar yang terletak di tengah taman.

Belakangan, beredar pula cerita bahwa di taman itu, biasanya pada tengah malam, sering ter lihat sesosok ibu tua berkerudung, yang duduk menyendiri di sudut yag agak remang, sambil tangannya sibuk menebar sesuatu – mungkin makanan – untuk burung-burung merpati yang ada di situ.

Hantukah dia? Wallahu a’lam.

G. Museum Taman Prasasti

Berlokasi di Jalan Tanah Abang , Jakarta Pusat. Dulunya taman ini adalah pemakaman Belanda. Warga setempat menyebutnya Kebon Jahe Kober, dibangun pada tahun 1795. Selagi hari masih terang, taman ini terlihat begitu indah dan teduh. Konon, ketika daerah sekitarnya belum sepadat sekarang, war ga sekitar cukup sering melihat penampakan berupa sekelompok orang Belanda – pria, wanita dan anak-anak – yang ‘berkelebatan’ setelah matahari terbenam. Saking banyaknya, para hantu itu terlihat seolah sedang berpesta.

Tak jarang pula tercium wangi bunga sedap malam yang pekat dari lokasi pemakaman, padahal saat itu tak ada peziarah yang datang membawa bunga jenis itu. Atau di tengah malam, tahu-tahu lonceng di menara pemkaman berdentang sendiri, padahal tak ada yang membunyikan.

Menurut kisah sejumlah warga setempat, di dekat pemakaman itu dulu tinggal seorang Tionghoa yang berprofesi sebagai pembuat peti mati. Anehnya, kalau si Babah mulai memukul-mukul peti mati, bisa dipastikan besok atau lusanya ada yang meninggal dunia, dan jenazahnya dimakamkan di pemakaman tersebut.

H. Museum Wayang

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved