Pilkada OI
Helmy Sentil Kondisi Pembangunan Pemerintahan Ogan Ilir
Paslon nomor urut 1 kritik pembangunan Ogan Ilir, Paslon Nomor 2 menjawabnya dan Paslon Nomor 3 inginkan Kota Santri.
Penulis: Beri Supriyadi | Editor: Tarso
SRIPOKU.COM,INDERALAYA -- Debat kandidat pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati Ogan Ilir (OI) yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) OI, Senin (5/10) di gedung rapat paripurna DPRD OI Tanjung Senai Inderalaya berlangsung alot dan menegangkan.
Ada tiga paslon yang terlibat dalam debat tersebut, diantaranya yakni paslon nomor urut 1 Helmi Yahya-Muchendi Mahzareki, nomor urut 2 AW Noviadi Mawardi-H Ilyas Panji Alam dan paslon nomor urut 3 H Sobli Rozali-Taufik Toha.
Debat publik yang berlangsung sekitar 2 jam itu dipandu oleh moderator Prof. DR. Abdullah Idi. MPd yang dihadiri seluruh angggota DPRD OI, para tim sukses masing-masing paslon, juga para pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OI, pejabat Bupati OI Yulizar Dinoto serta Ketua DPD Demokrat Sumsel H Ishak Mekki.
Ketua KPU OI Annahrir. SAg, mengatakan, debat kandidat ini merupakan penyebaran profil, visi misi dari paslon, dengan harapan memunculkan perkembangan ke depan, kampanye yang positif dan menghasilkan pemimpin untuk dipilih masyarakat sebagai calon bupati dan wakil bupati ke depan, disampaikan dengan sopan dan santun dan dapat memberikan info ke masyarakat dengan tidak menyerang paslon lainnya.
Dalam debat publik yang dibagi lima segmen itu, Calon Bupati Helmi Yahya lebih dominan menyoroti kinerja Bupati OI terdahulu (pemerintahan Mawardi Yahya). Buktinya pada segmen pertama penyampaian visi misi kedepan.
Paslon nomor urut pertama ini, mengaku telah melakukan survei, bertemu dengan masyarakat, yang menyampaikan masih banyak permasalahan. Dicontohkannya jalan dan jembatan banyak yang rusak, angka kemiskinan dan pengangguran masih tinggi, pendapatan perkapita masyarakat sangat rendah dan lainnya.
Selain itu, Helmi juga mengamati bila lokasi perkantoran Pemkab OI terpadu di Tanjung Senai tidak strategis, kendati gedungnya sangat megah. "Kenapa harus di Tanjung Senai, banyak pegawai ngeluh karena harus mengeluarkan biaya lagi menuju ke sana,” ujar Helmi.
Namun menurut Paslon urut 2, selama 10 tahun Kabupaten OI dipimpin Mawardi Yahya justru sangat banyak perubahan. Mulai dari pembangunan jalan baru, jembatan, gedung sekolah, puskesman dan rumah sakit, semuanya telah dinikmati rakayat.
Begitu juga masalah perkantoran Pemkab di Tanjung Senai, itu dilakukan untuk pemekaran wilayah jangka panjang hingga 20 tahun ke depan. Sementara paslon Sobli-Taufik Toha menginginkan, Inderalaya menjadi kota Santri alias Subur, aman, Nyaman, tertib, religius dan Indah serta memberikan pelayanan kepada masyarakat mulai dari tingkat dasar yaitu pedesaan sampai kabupaten.
Kemudian juga memberikan fasilitasi sektor pertanian agar, panen meningkat, memberikan bibit unggul bagi petani, meningkatkan home industri dan sebagainya.
Sementara, pada kesempatan yang sama Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsri Febri Walanda usai menghadiri kegiatan debat kandidat berharap kedepan, siapapun calon yang terpilih, nantinya dapat bersinergi dengan kampus Unsri dan civitas akademika dalam membangun Kabupaten OI.
“Karena, kampus adalah wadah. Dimana, sumber daya manusia yang berkualitas itu dicetak dan berkumpul,” ujar Presma Unsri Febri Walanda.