Perjuangan Ibu Lalibai

Kisah Kaum Pembersih Kotoran Manusia dan Perjuangan Lepas dari 'Kutukan'

TAK terbayangkan dalam benak kita ada manusia yang seolah tak punya hak untuk mendapatkan pekerjaan lain selain membersihkan kotoran,

Editor: Darwin Sepriansyah
BBC | Sudharak Olwe
Pekerja di India turun dalam saluran air yang kotor dan beberapa saluran drainase setelah satu jam, dia menggigil kedinginan. 

SRIPOKU.COM -- Nama ibu ini, Lalibai, dia adalah satu dari empat ibu-ibu lain yang masuk dalam kasta terbawah di India.

Sebab kasta yang melekat itu, sejak usia 2 tahun, dia harus menerima pekerjaan membersihkan kotoran manusia sepanjang hidupnya.

Tak terbayangkan dalam benak kita ada manusia yang seolah tak punya hak untuk mendapatkan pekerjaan lain selain membersihkan kotoran, tulis Amy Braunschweiger di hrw.org-Human Right Watch mengawali kisah Lalibai dan kastanya.

Tiap pagi, dia membawa keranjang dan tongkatnya dari rumah ke rumah, mengangkat sampah dari kakus, dan membawanya di luar desa.


hrw.org | Digvijay Singh

Dia tentu tak suka melakukan itu, tiap harus harus menemukan sesuatu yang menjijikkan, dan itu membuatnya sakit secara fisik dan psikis.

Lalibai "dibayar" dengan roti, itulah yang terjadi di komunitasnya, sebab dianggap sebagai kasta berpangkat terendah, dia tidak bisa membayangkan ada kehidupan lain.

Di India, orang-orang dari beberapa komunitas yang dianggap kasta rendah disebut "tak tersentuh" atau Dalit, sorotan kisah Lalibai itu sudah dipublikasikan sejak setahun lalu.

Kondisi itu tak berubah, dilaporkan bbc.com, Rabu (16/9/2015), kondisi mereka yang berada di kasta terendah masih menjalani pekerjaan yang hampir sama, semua diabdikan oleh fotografer Sudharak Olwe.


BBC | Sudharak Olwe

Ada sekitar 30.000 pekerja pemeliharaan, juga dikenal sebagai penyapu, dipekerjakan oleh otoritas sipil di kota Mumbai, India.

Para pekerja, semua dari mereka Dalit, mengumpulkan sampah, menyapu jalan-jalan kota, membersihkan selokan, memuat dan membongkar truk sampah dan bekerja di lapangan pembuangan.

Dan "tanpa kecuali, semua dari mereka membenci pekerjaan mereka", kata fotografer Sudharak Olwe yang mendokumentasikan kehidupan mereka selama setahun.

Foto-foto masih berhubungan kuat dengan kisah ibu Lalibai, mereka menghadapi hambatan yang signifikan peran dari peran dikastanya itu, imbas dari sistem pemerintah setempat.

Laporan Human Rights Watch terbaru, perempuan dari kasta ini masih membersihkan toilet, sementara pria pembersihan selokan dan septic tank.

Mereka diminta untuk membersihkan hingga sampah buang air besar di daerah termasuk jalan-jalan dan bidang setiap pagi.

Sebenarnya, India telah lama memiliki undang-undang di tempat yang melarang pemulungan manual dan, baru-baru ini, mendukung orang itu untuk meninggalkannya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved