Kanker Serviks, Jadi Momok Kaum Hawa tapi Kaum Adam Ikut Andil
"Simak pembahasan soal kanker serviks ini, penyebab, gejala, faktor resiko, cara deteksi dini dan penjegahannya."
Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda (18-28 tahun). Perkembangan HPV ke arah kanker serviks pada infeksi pertama tergantung dari jenis HPV-nya. HPV tipe risiko rendah atau tinggi dapat menyebabkan kelainan yang disebut pra-kanker.
Tipe HPV yang berisiko rendah hampir tidak berisiko, tetapi dapat menimbulkan genital warts (kutil di kelamin).
Walaupun sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami, namun infeksi yang menetap yang disebabkan oleh HPV tipe tinggi dapat mengarah pada kanker serviks.
Gejala Kanker Serviks
Kebanyakan infeksi HPV berlangsung tanpa gejala, sehingga kebanyakan wanita tak akan menyadari dirinya sedang terinfeksi HPV. Adapun gejala kanker leher rahim adalah;
- Perdarahan vagina (namun tidak berarti setiap wanita yang mengalami perdarahan terkena kanker leher rahim). Biasanya perdarahan terjadi setelah hubungan seksual.
- Keputihan bercampur darah dan berbau
- Nyeri panggul
- Tidak dapat buang air kecil dan sakit ketika buang air kecil, dan lain-lain.
Faktor Risiko Kanker Serviks
Risiko tinggi penderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, sering berganti pasangan seks, atau yang berhubungan seks dengan pria yang suka berganti pasangan. Risiko sudah dimulai dari kontak seksual pertama kali yang dilakukan oleh wanita.
Diperkirakan 50-80 persen wanita mendapatkan infeksi HPV melalui kontak kelamin dalam hidup mereka dan sampai dengan 50 persen infeksi tersebut berpotensi menyebabkan kanker.
Sering kali, pria yang tidak menunjukkan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita yang menderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini.
Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.
Namun, ini tak menutup kemungkinan penularan terjadi pada wanita yang melakukan hubungan seksual dengan satu pasangan saja, masih terdapat faktor-faktor lain yang bisa menularkan virus HPV. Antara lain jika kita duduk di toilet umum yang sebelumnya diduduki oleh penderita kanker serviks.
Buruknya gaya hidup seseorang dapat menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, vitamin E dan asam folat dapat menjadi penyebabnya.
Mengkonsumsi makanan bergizi akan membuat daya tahan tubuh meningkat dan dapat mengusir virus HPV. Faktor penyebab kanker serviks lainnya adalah penggunaan pil KB dalam jangka waktu lama atau berasal dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.
Deteksi Dini Kanker Serviks
Cara mendeteksi kanker serviks secara dini yang populer adalah dengan melakukan Pap smear. Tes ini dapat mendeteksi awal kanker serviks dimana perubahan sel dapat diidentifikasi di leher rahim.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/kanker_20150907_210528.jpg)