Kanker Serviks, Jadi Momok Kaum Hawa tapi Kaum Adam Ikut Andil
"Simak pembahasan soal kanker serviks ini, penyebab, gejala, faktor resiko, cara deteksi dini dan penjegahannya."
Seperti sifat kanker pada umumnya, tak akan terlihat gejala apapun (secara fisik) pada stadium awal dari kanker serviks. Namun deteksi dini penting untuk dilakukan karena dapat membantu mendeteksi perkembangan kanker serviks, meski tak dapat mencegah terjadinya infeksi HPV.
Risiko berkembangnya kanker serviks pada wanita yang tidak melakukan screening (deteksi awal) secara teratur adalah lima kali lebih tinggi dibandingkan yang teratur. Maka adanya deteksi sejak dini amatlah penting. Jika kanker serviks ditemukan dalam tahap pra kanker, maka masih terdapat potensi untuk kesembuhan.
Tes lain yang bisa dilakukan untuk mengetahui kemungkinan kanker serviks adalah dengan melakukan tes HPV-DNA (tes biomolekuler), Kolposkopi (alat pemeriksaan berupa teropong), dan tes IVA (tes menggunakan asam asetat 3-5 persen).
Selain itu, penggunaan vaksin juga penting. Saat ini sudah ada suatu vaksin yang menargetkan HPV tipe 16 dan 18. Vaksin ini akan meningkatkan kemampuan sistem kekebalan untuk mengenali dan menghancurkan virus ketika masuk ke dalam tubuh, sebelum membentuk infeksi.
Berdasarkan penelitian, terbukti bahwa vaksin yang menargetkan HPV tipe 16 dan 18 berpotensi mencegah lebih dari 70 persen kasus kanker serviks di dunia. Vaksin HPV ditujukan untuk perempuan usia 10 tahun sampai dengan 55 tahun, dengan jadwal pemberian 3 dosis, yaitu bulan ke-0, bulan ke-1, dan bulan ke-6.
Kendalanya adalah harga vaksin yang masih mahal. Di masa mendatang, diharapkan vaksinasi bersama deteksi dini dapat mengurangi resiko terkena kanker serviks dibandingkan hanya dengan deteksi dini saja.
Penanganan Kanker Serviks
Jika terinfeksi HPV, jangan cemas, karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV.
Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser, atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal dengan pembekuan).
Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasus yang parah mungkin juga dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan rahim atau kandungan secara total.
Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.
Hidup Sehat Tanpa Kanker Serviks
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya.
Pencegahan terhadap kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi.
Di negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat adanya program deteksi dini melalui pap smear. Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah kanker serviks antara lain:
- Lakukan pola makan sehat, yaitu kaya dengan sayuran dan buah untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Misalnya mengkonsumsi berbagai makanan yang mengandung karoten, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim.
- Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks.
- Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda.
- Menghindari berhubungan seks selama masa haid terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks.
- Hindari berhubungan seks dengan banyak partner.
- Secara rutin menjalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.
- Alternatif tes Pap smear yaitu tes IVA dengan biaya yang lebih murah dari Pap smear. Tujuannya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV.
- Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.
- Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.
Demikian penjelasan ringkas tentang kanker serviks. Semoga dapat bermanfaat. (dr. adika mianoki/kesehatanmuslim.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/kanker_20150907_210528.jpg)