Monyet Patrajaya, Dikeramatkan, dan Pandai Jadi Suporter
"Doyan makan permen, cokelat, minum air mineral dari gelas, tidak takut manusia, bahkan menjadi suporter tim sepakbola yang sedang bertanding...
Penulis: Hendra Kusuma | Editor: Hendra Kusuma
Diluar bangunan itu, terdapat 10 makam lainnya, yaitu Panglima Bisu, Panglima Batu Api, Syekh Ali Akbar, Syekh Maulana Malik Ibrahim, Syekh Idrus, Putri Kembang Dadar, Putri Rambut Selako, Bujang Juaro, Panglima Semut, dan Syekh Usman.
Khususnya Nisan makam Ratu Bagus Kuning yang dibuat dari kayu bukan nisan asli yang dianggap keramat bagi penduduk sekitar, kekeramatan itu tidak hanya menyelimuti makam, ratusan monyet yang turun-temurun menempati kompleks makam itu dipandang bukan monyet biasa.
Monyet berbulu abu-abu inilah diyakini keturunan laskar, pasukan Ratu Bagus Kuning. Monyet tertua yang dipanggil kondor diduga berusia 21 tahun.
Jinak dan Bersahabat
Hal ini diungkapkan Emran seperti dilansir dari blog Lemabang, bahwa monyet-monyet itu tidak setiap saat menampakkan diri dikompleks makam.
Apabila pengunjung dianggap kurang menyenangkan, monyet-monyet itu menghindar. Pengunjung yang dianggap tidak tertib di kompleks makam juga sering mendapatkan masalah. Mereka yang mengganggu monyet-monyet, atau memilik niat kurang baik bisa memperoleh ganjaran.
Namun, berbeda dengan monyet di luar makam, mereka sangat jinak namun kerap pula mengganggu manusia.
Dianggap keramat memang antara percaya dan tidak percaya. Larangan jangan kencing di pinggir lapangan, ngomong sombong dan berkelakuan kurang baik, tetap menjadi aturan tidak tertulis bagi pengunjung, karena akan mendapatkan masalah setelahnya.
Sripo sendiri pernah menyaksikan itu, ketika pada tahun 2007 silam, striker SFC Emeka Okoye pernah patah kaki usai kencing di pinggir lapangan. Dia mengaku usai kencing melihat monyet besar dan kemudian tidak lama setelahnya dia mengalami patah kaki.
Kejadian unik lainnya, ketika Asisten Pelatih Sukardi Kardok digigit ular kobra di pinggir lapangan, dia merasa tidak perlu diobat setelah digigit satwa Patrajaya, namun kemudian dia muntah-mutah dan harus dirawat di Rumah Sakit.
